Bisnis.com, JAKARTA — Dukungan terbuka untuk bakal calon presiden AS, Joe Biden terus berdatangan dari sejumlah figur politikus kondang Negeri Paman Sam. Senin (27/4/2020) waktu setempat, giliran Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, yang menyatakan dukungan terbuka pada Biden.
Nancy menekankan bahwa dirinya memilih Biden bukan semata karena kesamaan partai, tapi juga karena menilai visi eks pendamping Barrack Obama tersebut punya visi lebih baik ketimbang Donald Trump. Visi tersebut, salah satunya adalah terkait penanggulangan pandemi Covid-19.
"Biden punya alasan dan kemampuan, dengan arah yang jelas untuk membawa AS keluar dari keruntuhan akibat pandemi ini," tutur Nancy dalam sebuah video di kanal Youtube resmi Joe Biden.
Nancy lantas turut menyinggung peran Biden mengatasi krisis ekonomi AS pada 2009, saat menjabat sebagai Wakil Presiden di era kepemimpinan Barrack Obama.
"Ketika negara ini menghadapi resesi besar, dia memimpin proses implementasi dan akuntabilitas Recovery Act. Sikap itu menyelamatkan mata pencahariaan jutaan warga," sambung Pelosi.
Dengan sikap ini, Nancy mengikuti jejak sejumlah pendahulunya. Sebelum dia, sejumlah figur progresif lain seperti Barrack Obama, Bernie Sanders, hingga Elizabeth Warren telah terbuka menyatakan dukungan kepada Biden.
Baca Juga
Dukungan Nancy datang nyaris bersamaan dengan pernyataan terbuka Biden yang menuntut agar Presiden Donald Trump segera fokus meningkatkan kemampuan tes massal AS.
Biden menilai saat ini sebenarnya AS bisa membuka pekerjaan untuk calon-calon dokter baru, yang kemudian bisa dipekerjakan sebagai bantuan tenaga medis yang sudah ada.
"Kita masih mengalami kejatuhan besar, dan kesenjangannya dengan kemampuan tes massal negara ini sangat jauh. Saat ini jarak kita dari krisis hanya beberapa bulan, dan pemerintah masih saja menolak mengakui kesalahan-kesalahan mereka," tulis Biden seperti dilansir Bloomberg.
Biden juga mengultimatum Trump agar mengabaikan ambisi pribadinya untuk membuka kembali aktivitas ekonomi AS pada awal Mei 2020. Menurut Biden, dengan situasi saat ini mustahil langkah tersebut menjadi solusi tepat. Yang ada, membuka keran ekonomi terlalu cepat justru akan menumbalkan keselamatan warga negara AS.
Hingga saat ini, jumlah kasus positif corona di AS sudah menembus 986.000 jiwa. 109.000 orang dinyatakan sembuh, dan 55,417 orang telah meninggal dunia.