Bisnis.com, JAKARTA - Joe Biden, kandidat terkuat Capres pilihan Demokrat untuk Pemilu AS 2021 kini sedang dihadapkan pada dilema besar memilih siapa bakal calon wakil presiden (Cawapres) yang bakal mendampinginya.
Permohonan Biden agar Demokrat memprioritaskan kandidat perempuan sebelumnya diperkirakan bakal mempermudah pengambilan keputusan. Namun, faktanya kini masih banyak kandidat menjanjikan yang harus mereka saring.
"Kurasa dia [Biden] sebenarnya tahu seperti apa partner yang diinginkannya. Dia butuh partner yang bisa menjadi kawan. Bukan seorang yang punya profil bagus, tapi seorang yang bisa dia percaya," ujar Senator asal Delaware sekaligus rekan dekat Biden, Chris Coon seperti dilansir Bloomberg, Senin (13/4/2020).
Beberapa nama tenar yang sebelumnya terang-terangan masuk dalam radar Biden dan Demokrat adalah Kamala Harris, Amy Klobuchar dan Elizabeth Warren.
Belakangan, Biden juga dikaitkan dengan perempuan yang saat ini menduduki pos Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer.
Whitmer bahkan sempat dipuji Biden dalam podcast-nya dengan sebutan "salah satu orang paling bertalenta di AS." Tak cuma itu, sentimen bertolak belakang antara Whitmer dan Donald Trump bisa menjadi senjata tambahan pula bagi Biden untuk menguasai sejumlah daerah padat swing voters.
Baca Juga
Michigan, daerah yang dipimpin Whitmer sendiri merupakan wilayah yang punya banyak swing voters. Pada pemilu terakhir, di wilayah ini Trump hanya unggul dengan margin 0,23 persen.
Terlepas berbagai faktor positif, memilih Whitmer juga menjadi dilematis lantaran saat ini sang Gubernur sedang disorot terkait responsnya terhadap Covid-19. Michigan merupakan daerah yang juga tengah diuji berat oleh pandemi ini.
Sebagaimana diwartakan Bloomberg, menurut sumber internal Demokrat Whitmer kemungkinan besar akan dicoret dari daftar kandidat apabila pandemi tak segera berakhir dalam beberapa bulan ke depan.
Ada pula info dari sejumlah sumber anonim Bloomberg yang menyebutkan Biden tengah mempertimbangkan nama Gubernur New York, Andrew Cuomo.
Cuomo belakangan kerap dipuji karena kesigapannya merespons Corona. Kriteria ini jelas sesuai dengan apa yang diidamkan Biden. Hanya saja, masih ada ganjalan karena dirinya adalah seorang laki-laki.
Pemilihan bakal cawapres pendamping Biden rencananya bakal dilaksanakan tiga tahap. Tahap pertama akan diikuti sekitar 20 kandidat yang kemudian dikerucutkan lagi jadi 10 nama untuk putaran kedua.
Lazimnya, tahap pertama dilakukan bulan April dan tahap kedua pada medio Juni setahun sebelum pemilu. Namun, menimbang situasi AS yang tengah dilanda pandemi Covid-19, ada kemungkinan besar Demokrat melakukan penundaan.