Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seluruh Pasien Pulih, Wuhan Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Corona

Kota Wuhan di China, tempat pandemi virus corona dimulai, telah memulangkan semua pasien virus corona.
Seorang pasien Covid-19 diizinkan pulang dari Rumah Sakit Leishenshan (Gunung Dewa Petir) di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (4/4/2020). Rumah sakit itu menutup area bangsal umum terakhirnya pada Kamis (9/4/2020)./Antara/Xinhua
Seorang pasien Covid-19 diizinkan pulang dari Rumah Sakit Leishenshan (Gunung Dewa Petir) di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (4/4/2020). Rumah sakit itu menutup area bangsal umum terakhirnya pada Kamis (9/4/2020)./Antara/Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – Kota Wuhan di China, tempat pandemi virus corona dimulai, telah memulangkan semua pasien virus corona. Dalam perkembangan terkini, negara itu melaporkan hanya tiga kasus baru dan tidak ada kematian baru.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu (26/4/2020), jumlah pasien virus corona di Wuhan nol.

"Terima kasih atas upaya bersama Wuhan dan staf medis dari seluruh negeri," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, dikutip melalui Guardian, Senin (27/4/2020).

China, yang telah mencatat lebih dari 82.000 kasus dan total 4.633 kematian, telah mulai dibuka kembali secara bertahap setelah berbulan-bulan lumpuh.

Pada saat yang sama, pihak berwenang masih khawatir tentang potensi gelombang kedua infeksi virus.

Pada akhir pekan lalu, Beijing mengumumkan peraturan baru untuk mempromosikan adab di tempat umum yang mencakup mengharuskan orang untuk menutup mulut dan hidung mereka ketika batuk atau bersin, tidak makan di transportasi umum, dan mengenakan masker di tepat umum ketika sakit.

China dicerca oleh pertanyaan mengenai angka-angka yang dilaporkan secara resmi dan baru-baru ini merevisi jumlah kematian di Wuhan akibat virus naik 50 persen.

Di antara penduduk, kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi, yang disebabkan oleh pasien tanpa gejala atau kasus impor, cukup serius, terutama setelah pihak berwenang kebijakan menerapkan pembatasan baru.

Ketika kasusCovid-19 China tampaknya berkurang, beberapa negara yang paling terpukul di Eropa merencanakan jalan keluar dari lockdown.

Spanyol melonggarkan sebagian kebijakan pembatasan pada Minggu (26/4/2020), karena angka kematian hariannya turun di bawah 300 untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan.

Di Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan rencana pemerintah untuk melonggarkan kebijakan lockdown pada 4 Mei mendatang. "Jika Anda mencintai Italia, jaga jarak," kata Conte.

Adapun Perdana Menteri Perancis, Édouard Philippe, akan menyajikan strategi keluar dari lockdown ke parlemen pada Selasa (28/4).

Di Amerika Serikat, beberapa negara bagian termasuk Colorado, Montana, Minnesota, Mississippi, dan Tennessee akan mulai mencabut pembatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Sumber : The Guardian
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper