Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan terlihat di salah satu istananya setelah munculnya pemberitaan tentang kematiannya yang ramai diperbincangkan belakangan ini.
Sebagian besar istana pemimpin Korea Utara dapat diakses langsung melalui jalur kereta pribadi yang mengarah pada bangunan mewah tempat mereka tinggal.
Dilansir dari Express, Senin (27/4) sebuah laporan menyatakan bahwa ada sebuah kereta yang diparkir di Wonsan pada 21 April dan 23 April, yang kemungkinan di dalamnya membawa pemimpin negara tersebut.
“Kehadiran kereta itu tidak membuktikan keberadaan pemimpin Korea Utara atau menunjukkan apapun tentang kesehatannya, tetapi itu memberi bobot bahwa Kim tinggal di daerah elite di pantai timur negara itu,” kata laporan tersebut.
Berita ini muncul setelah banyaknya laporan yang mengklaim bahwa Kim Jong-un telah meninggal dunia. Selain itu, sejumlah laporan juga menyebut bahwa pemimpin tertinggi negara itu berada dalam keadaan vegetatif.
Laporan lain yang belum dikonfirmasi juga menyebut Kim meninggal ketika ahli bedahnya merusak operasi kecil karena tangannya bergetar begitu parah. Laporan ini dikaitkan dengan sumber dari Partai Komunitas di Beijing, China.
Namun demikian, media resmi pemerintah Korea Utara bertindak seolah semuanya normal dan baik-baik saja, tanpa konfirmasi yang lebih jelas tentang kabar dan kondisi dari pemimpinnya itu.
Menurut laporan dari Newsweek, intelejen Amerika Serikat juga tidak melihat adanya tanda-tanda aktivitas militer yang janggal dalam rezim tertutup itu, tetapi mereka terus memantau situasi dengan cermat.
“Kami tidak melihat indikasi atau menerima informasi tambahan untuk membuat penilaian konklusif tentang status kepemimpinan Korea Utara atau kesehatan Kim Jong-un,” kata seorang pejabat senior Pentagon.
Akan tetapi, pejabat itu melanjutkan bahwa kehadiran kerata api di Wonsan dan ketidakhadiran Kim Jong-un dalam peristiwa baru-baru ini menunjukkan kemungkinan laporan kesehatan yang buruk.
Sebuah sumber intelejen Australia mengungkapkan negara itu tengah menghadapi kesehatan pemimpinnya yang sedang memburuk. Sumber itu menyebut sedang memantau kesehatan Kim, tetapi sejauh ini tidak ada indikasi yang jelas tentang pemimpin Korea Utara itu.
Reuters melaporkan bahwa China telah mengirim satu tim termasuk para ahli medis ke Korea Utara untuk memeriksa status kesehatan Kim Jong-un. Hubungan China dan Korea Utara memang tak bisa dilepaskan dari karena Negeri Tirai Bambu itu memiliki konsekuensi serius jika hal buruk menimpa Korea Utara.
Hingga saat ini kepastian tentang kondisi pemimpin negara tersebut masih belum terkonfirmasi. Namun, sejumlah pengamat Korea Utara telah berspekulasi tentang siapa yang akan mengisi kekosongan kekuasaan jika Kim Jong-un benar-benar meninggal dunia.
Nama yang paling digadang-gadang adalah Kim Yo-jong, saudari Kim Jong-un yang belakangan mulai intens muncul di banyak ruang publik. Sementara itu, nama lain yang juga menjadi calon kuat adalah perdana menteri Kim Jae-yong yang telah melakukan sejumlah kunjungan luar negeri.