Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan dalam waktu dekat Indonesia dapat memproduksi sendiri test kit Polymerase Chain Reaction (PCR) secara mandiri melalui PT Biofarma.
PCR merupakan alat tes yang diklaim paling valid untuk menentukan apakah seseorang positif terinveksi virus Corona (Covid-19) atau tidak.
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Soni Solistia Wirawan, mengatakan PCR ini dinilai lebih tervalidasi lantaran langsung menggunakan sample darah orang Indonesia, bukan orang luar.
Menurutnya, dengan menggunakan sample Covid-19 orang Indonesia, maka sensitivitas alat tersebut dalam mendeteksi keberadaan virus penyebab Covid-19 di tubuh manusia Indonesia menjadi lebih tinggi dibanding alat tes lain yang diproduksi dari luar negeri.
“Punya kita ini kan dites oleh sample Covid-19 yang positif orang Indonesia. PCR kit itu banyak, yang nawarin dari luar banyak. Namun, mungkin mereka PCR kit nya lebih cocok untuk kasus Covid yang ada di tempat mereka. Misalnya di China, mereka coba sample positif Covid di China, kalau di Indonesia belum tentu cocok,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (27/4/2020).
BBPT Indonesia melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) dapat memproduksi sendiri test kit PCR secara mandiri dan sedang diproduksi oleh PT Biofarma. TFRIC19 dibentuk atas inisiasi BPPT yang ditunjuk sebagai koordinator percepatan pengembangan produk dalam negeri, guna mengatasi wabah Covid-19 yang menjadi pandemik dunia dan Indonesia.
Baca Juga
Sri Harsi Teteki, Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan PT Bio Farma mengatakan, keunggulan PCR kit anak bangsa ini salah satunya ialah proses distribusi dan pengadaan yang lebih cepat serta akurasi PCR jauh lebih bagus.
Dia menyebut, untuk proses distribusi 100.000tes kit, pihaknya akan melakukan sesuai dengan gerakan Indonesia Pasti Bisa. Untuk 100.000 pertama akan distribusikan melalui rumah sakit dan laboratorium yang menjadi rujukan.
"Guna menjaga kelangsungan ini dan melihat bahwa respon yang sangat antusias membuat kami bersemangat melakukan proses selanjutnya, tidak hanya 100.000 test kit saja, tapi kami akan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan nasional," ujarnya.