Bisnis.com, JAKARTA - Korps Garda Revolusi Islam Iran berhasil meluncurkan satelit militer ke orbit untuk pertama kalinya.
Satelit itu bernama Nur (Cahaya) tersebut mencapai orbit sejauh 425 km (264 mil) setelah diangkut wahana peluncur Qased melalui tiga tahap, demikian pernyataan yang dikutip BBC.com, Kamis (23/4/2020). Akan tetapi klaim keberhasilan peluncuran itu belum diverifikasi secara independen.
Tetapi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Iran telah melanggar resolusi PBB dan perlu "dimintai pertanggungjawaban".
Dia berbicara tak lama setelah Presiden Donald Trump menyatakan telah memerintahkan Angkatan Laut AS untuk "menembak jatuh dan menghancurkan semua kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal AS di laut".
Trump tampaknya merujuk pada insiden di Teluk seminggu lalu ketika AS menyatakan 11 kapal Angkatan Laut IRGC berulang kali "melecehkan" enam kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS.
Iran menuduh Angkatan Laut AS telah memblokir jalur kapal Iran awal bulan ini. Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengkritik Trump dengan mengatakan bahwa "alih-alih menggertak orang lain" AS harus fokus "menyelamatkan pasukan [bersenjata] mereka yang telah terinfeksi virus Corona".
Worldometers.info mencatat angka kematian akibat wabah Covid-19 di AS mencapai 144.000 orang, sedangkan jumlah kasus terus meningkat hingga 848.735.Sementara itu di Iran angka kematian 64 orang dengan jumlah kasus 85.996.
Hubungan kedua negara mendekati perang pada Januari setelah AS membunuh seorang jenderal top IRGC dalam serangan pesawat tak berawak di Irak.
Iran merespons dengan meluncurkan rudal balistik di pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS.