Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat pengangguran di Inggris meningkat pada bulan lalu ketika pandemi virus Corona (Covid-19) mulai berdampak pada pasar tenaga kerja. Kantor Statistik Nasional menyatakan, klaim pengangguran naik 12.200 dibandingkan dengan kenaikan 5.900 pada Februari 2020.
Pengangguran diperkirakan akan terus meningkat setelah aktivitas ekonomi masih akan terhenti menyusul kebijakan pemerintah memperpanjang karantina selama tiga minggu. Menurut otoritas setempat, output ekonomi dapat menyusut 35 persen kuartal ini.
Penghitungan itu dilakukan pada 12 Maret lalu, hampir dua minggu sebelum Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan penutupan secara nasional dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus. Namun, beberapa perusahaan akan mulai merasakan dampak ekonomi dari pandemi ini.
Baca Juga
Tanda kelemahan lebih lanjut juga tercermin dalam informasi real time berdasarkan catatan pajak. Perkiraan cepat untuk Maret 2020 menunjukkan jumlah pekerja yang dibayar turun paling banyak dalam lebih dari empat tahun. Angka tersebut turun hampir 18.000 dari Februari lalu.
Tingkat pengangguran Organisasi Buruh Internasional adalah 4 persen pada Desember 2019-Februari 2020. Diperkirakan akan naik menjadi 10 persen setelah pandemi.
Pertumbuhan upah merosot menjadi 2,8 persen pada periode Desember-Februari, dengan angka tidak termasuk bonus turun menjadi 2,9 persen. Keduanya merupakan yang terendah sejak pertengahan 2018. Namun lapangan kerja naik, menunjukkan pasar tenaga kerja menguat sebelum virus mulai menyerang.