Bisnis.com, JAKARTA – Kemerosotan harga minyak mentah rupanya tak ingin disia-siakan oleh seorang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump mengungkapkan niatnya untuk mengisi cadangan strategis nasional AS.
Kepada awak media di Gedung Putih, Trump mengatakan bermaksud menambahkan sebanyak 75 juta barel minyak ke dalam Strategic Petroleum Reserve (SPR) AS, dengan mengambil keuntungan dari harga minyak mentah yang telah tumbang ke rekor level terendahnya sepanjang masa.
“Minyak berada di level yang sangat menarik bagi banyak orang saat ini. Kami akan mendapatkannya dengan harga yang tepat,” tutur Trump pada Senin (20/4/2020) waktu setempat, seperti dilansir dari Bloomberg.
Bulan lalu, Kongres AS menolak untuk menyediakan dana dalam RUU stimulus senilai US$2,2 triliun untuk menambah SPR, setelah Trump berjanji untuk mengisinya dengan minyak berharga murah.
Dengan berkurangnya permintaan karena dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi global, harga minyak mentah terus jatuh. Pada Senin, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2020 terjerembap ke wilayah negatif karena jatuh tempo.
“Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli minyak dan kami ingin Kongres menyetujuinya. Kami akan menggunakannya [SPR] sebagai penyimpanan, dan membebankan biaya untuk itu,” lanjut Trump.
Baca Juga
“Orang-orang sangat membutuhkan penyimpanan, dan kami memiliki penyimpanan yang besar,” katanya lagi.
Tak hanya itu, Trump mengutarakan akan mempertimbangkan untuk memblokir impor minyak mentah dari Arab Saudi.
Dalam konferensi pers pada Senin, Trump mengatakan akan mempertimbangkan proposal dari Senator Kevin Cramer untuk memblokir pengiriman minyak Arab Saudi ke AS. “Kami tentu memiliki banyak minyak," ucap Trump.