Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI Singapura menerima bantuan 3 juta masker dari Yayasan Temasek Singapura. Donasi itu merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia - Singapura dalam upaya bersama menanggulangi pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Dubes RI untuk Singapura Ngurah Swajaya setelah acara penyerahan 3 juta 'surgical mask' secara simbolik melalui video conference antara KBRI Singapura dengan Yayasan Temasek, Pemda Kepulauan Riau, TNI dan POLRI.
“3 juta masker akan dikirim dengan pesawat TNI untuk Kepulauan Riau, TNI dan POLRI masing-masin menerima 1 juta lembar masker,” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (21/4/2020).
Kerja sama yang telah terjalin membuahkan tidak hanya inisiatif bersama, tetapi juga bantuan yang telah disalurkan seperti 40.000 test kit berbasis RT PCR ke Jakarta, Bali, dan Batam, serta bantuan untuk petugas medis dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Di samping bantuan, Dubes Ngurah Swajaya juga mengapresiasi langkah Singapura melalui Yayasan Temasek dalam pengadaan kebutuhan dukungan non medis Singapura untuk pembangunan sarana karantina di Singapura yang dipesan dari Indonesia.
Hal ini memberikan dampak positif bagi kelangsungan beberapa industri di Tanah Air. Beberapa kerja sama lainnya, termasuk pengadaan kebutuhan Yayasan Temasek antara lain pembelian dipan dan kasur komplit dari Indonesia sebanyak 25.000 set kebutuhan fasilitas karantina darurat yang dibuka oleh Pemerintah Singapura. Hand sanitizer dan APD juga difasilitasi.
Melalui kerja sama seperti ini, Dubes Ngurah Swajaya mengharapkan pemenuhan kebutuhan alat kesehatan bisa ditanggulangi melalui kerja sama yang memanfaatkan potensi masing masing negara.
KBRI Singapura juga terus menawarkan pengadaan kebutuhan (non-medical essential) yang diperlukan Singapura serta menjajaki kerja sama memproduksi medical supply di Indonesia.
Melalui berbagai kerja sama tersebut, diharapkan akan ada kontribusi tidak hanya dalam penanggulangan Covid-19, tetapi juga untuk mendorong roda perekonomian berjalan, sesuai dengan kesepakatan para pemimpin negara-negara Asean dan G-20 yang didorong oleh Presiden Joko Widodo.