Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Islam terkemuka Saudi Arabia meminta umat Islam di seluruh dunia untuk melakukan salat Tarawih di rumah selama bulan suci Ramadhan yang dimulai pekan ini.
"Umat Muslim harus menghindari pertemuan karena dianggap sebagai alasan utama penyebaran infeksi (Covid-19)," menurut laporan Majelis Ulama negara itu seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (20/4).
Hanya saja tidak ada penjelasan lebih lanjut soal larangan tersebut.
Pemerintah Arab Saudi melaporkan sebanyak 1.088 kasus Covid-19 baru sehingga jumlah total kasus mencapai 9.362. Sedangkan korban meninggal dunia tercatat 97 orang sampai tadi malam seperti dikutip ArabNews.com.
Sementara itu, Pakistan mengizinkan salat berjamaah di masjid-masjid di bawah panduan ketat selama bulan Ramadhan.
Presiden Pakistan Arif Alvi mengambil keputusan itu setelah melakukan perdebatan panjang dengan para tokoh agama. Pemerintah juga mengizinkan salat Jumat di masjid-masjid selama bulan puasa meski kasus virus corona dan angka kematian.
Baca Juga
Angka kematian akibat Covid-19 di Pakistan meningkat menjadi 167 orang, sedangkan jumlah total pasien virus corona yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 8.175 dengan 1.868 pemulihan.
Punjab tetap menjadi yang paling parah dengan 3.649 kasus diikuti oleh Sindh 2.537, Khyber Pakhtukhwa 1.137, Balochstan 376, Gilgit Baltistan 25, Islamabad 171 dan Pakistan yang dikelola Kashmir dengan 48 kasus.
Presiden Alvi dalam konsensus lengkap dengan para ulama mengumumkan strategi 20 poin, yang berisi pedoman untuk jamaah di masjid-masjid selama bulan suci Ramadhan. Umat harus mengikuti langkah-langkah pencegahan saat melakukan kewajiban agama tanpa mengabaikan pandemi mematikan itu.
Dia menyarankan warga dan pemimpin agama untuk menerapkan disiplin dan mengambil tindakan pencegahan terhadap pandemi virus corona ketika datang ke masjid.