Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus COVID-19 Mulai Reda, Pemerintah Spanyol Belum Percaya Diri

Dilansir dari Bloomberg, Senin (13/4/2020), dalam 24 jam terdapat 3.477 kasus baru sehingga total kasus positif corona di Spanyol mencapai 169.496.
Polisi berpatroli di tepi pantai saat otoritas memberlakukan lock down di kawasan pantai Barceloneta di Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Spanyol mengumumkan keadaan darurat segera selama 15 hari, yang secara signifikan membatasi mobilitas warga di negara tersebut. Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam pidato menyatakan aksi tersebut bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Angel Garcia
Polisi berpatroli di tepi pantai saat otoritas memberlakukan lock down di kawasan pantai Barceloneta di Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Spanyol mengumumkan keadaan darurat segera selama 15 hari, yang secara signifikan membatasi mobilitas warga di negara tersebut. Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam pidato menyatakan aksi tersebut bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Angel Garcia

Bisnis.com, JAKARTA -- Spanyol mencatatkan penambahan kasus baru corona (COVID-19) terendah pada hari ini sejak 20 Maret. Namun, pemerintah setempat masih jauh dari percaya diri dengan kondisi tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (13/4/2020), dalam 24 jam terdapat 3.477 kasus baru sehingga total kasus positif corona di Spanyol mencapai 169.496. Adapun, tingkat kematian mencapai 517 orang yang menjadikan total meninggal dunia menjadi 17.489 orang.

Spanyol memasuki pekan kelima masa lockdown. Negara Matador ini telah menggeser Italia sebagai penyebar COVID-19 terbesar di Eropa. Spanyol juga memiliki lebih banyak kasus daripada negara mana pun, selain AS.

Perdana Menteri Pedro Sanchez mengajak politikus dan unit bisnis untuk bekerja sama membangun kembali ekonomi di saat wabah ini menyebar di luar kendali.

“Pertarungan melawan virus adalah perang yang membutuhkan pengorbanan dari banyak orang,” katanya.

Sanchez menuai kritik dari lawan politiknya atas penanganan wabah yang membuat rumah sakit kewalahan dan kekurangan peralatan vital.

Wabah di Spanyol telah membuat perekonomian merosot lebih dari 10 persen pada kuartal I/2020, menurut Oxford Economics pada 3 April lalu.

Namun, Sanchez telah menyiapkan paket stimulus senilai 100 miliar euro atau US$109 miliar dan itu bisa berarti kontraksi kurang dari 4,5 persen untuk tahun secara keseluruhan, menurut Bank Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA.

Berdasarkan laporan CNN International, restriksi yang diterapkan Spanyol mulai merenggang, terlihat dari sejumlah orang yang kembali bekerja.

Peregangan yang mengundang kontroversi ini ditujukan pada sektor seperti konstruksi dan manufaktur, tetapi layanan yang tidak penting seperti gerai ritel, bar, dan tempat hiburan harus tetap ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper