Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona, Spanyol Catat Angka Kematian Baru Terendah Sejak 24 Maret

Spanyol melaporkan penurunan laju jumlah kasus baru dan angka kematian akibat virus corona (Covid-19). Fakta ini menjadi tanda bahwa wabah virus mematikan tersebut tengah melambat di Eropa.
Pekerja farmasi mengenakan sarung tangan bedah untuk melayani pelanggan yang membayar dengan uang tunai di apotek di Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Spanyol mengumumkan keadaan darurat segera selama 15 hari, yang secara signifikan membatasi mobilitas warga di negara tersebut. Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam pidato menyatakan aksi tersebut bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Angel Garcia
Pekerja farmasi mengenakan sarung tangan bedah untuk melayani pelanggan yang membayar dengan uang tunai di apotek di Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Spanyol mengumumkan keadaan darurat segera selama 15 hari, yang secara signifikan membatasi mobilitas warga di negara tersebut. Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam pidato menyatakan aksi tersebut bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Angel Garcia

Bisnis.com, JAKARTA – Spanyol melaporkan penurunan laju jumlah kasus baru dan angka kematian akibat virus corona (Covid-19). Fakta ini menjadi tanda bahwa wabah virus mematikan tersebut tengah melambat di Eropa.

Menurut data Kementerian Kesehatan yang dirilis pada Senin (6/4/2020), jumlah kasus infeksi baru akibat corona mencapai 4.273, terendah sejak 22 Maret, sehingga menjadikan total mencapai 135.032 kasus hingga saat ini.

Sementara itu, jumlah korban tewas bertambah sebanyak 637 menjadi 13.055 orang dalam 24 jam terakhir. Angka ini lebih kecil dari 674 orang yang tercatat pada Minggu (5/4/2020) dan adalah angka kematian baru terendah secara harian sejak 24 Maret.

Meski demikian, dengan banyaknya jumlah korban jiwa akibat penyakit ini ketimbang China, tempat pandemi ini berawal, opini publik tentang manajemen krisis pemerintah telah secara konsisten memburuk.

Hanya 27,7 persen responden yang menyetujui tindakan pemerintah, dibandingkan dengan 35,1 persen tiga pekan lalu, menurut jajak pendapat GAD3 yang diterbitkan oleh surat kabar Spanyol ABC pada Senin (6/4).

Dengan diberlakukannya lockdown di penjuru negeri sejak 14 Maret, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan pada akhir pekan bahwa ia akan meminta persetujuan parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat saat ini selama dua pekan hingga 25 April.

Di bawah perpanjangan periode tersebut, aktivitas tertentu, seperti konstruksi, akan dapat dimulai kembali sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk melonggarkan ketegangan pada ekonomi yang tengah terpukul, utamanya oleh pembatasan perjalanan yang meluas.

Sementara itu, langkah-langkah pembatasan kemungkinan akan diperpanjang lebih jauh, meskipun pemerintah mengatakan akan ada perubahan untuk mengelola kembalinya kehidupan normal.

Demi meningkatkan pelayanan kesehatan yang kewalahan, pemerintah Spanyol telah menyerukan angkatan bersenjata, mengerahkan sekitar 7.000 personel dalam operasi masa damai terbesar sepanjang sejarah militer.

Prajurit-prajurit mendirikan 16 rumah sakit sementara, menerbangkan peralatan medis dari China dan mengangkut pasien-pasien, menurut Menteri Pertahanan Margarita Robles.

Adapun guna meredam dampak ekonomi dari pandemi ini, pemerintahan Sanchez mengumumkan paket stimulus senilai 100 miliar euro (US$108 miliar) dan untuk sementara waktu membiarkan kewajiban pembayaran tertentu bagi pekerja wiraswasta serta perusahaan kecil dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper