Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantu Italia, Trump Cegah Kampanye Disinformasi China dan Rusia

Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Gedung Putih, sejumlah kementerian AS termasuk Departemen Negara Bagian, Perdagangan dan Pertahanan akan terlibat dalam upaya membantu Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.
Presiden AS Donald Trump berjalan ke Air Force One ketika ia meninggalkan Washington untuk melakukan perjalanan ke KTT G20 di Osaka, Jepang dari Pangkalan Bersama Andrews, Maryland, AS, 26 Juni 2019./Reuters
Presiden AS Donald Trump berjalan ke Air Force One ketika ia meninggalkan Washington untuk melakukan perjalanan ke KTT G20 di Osaka, Jepang dari Pangkalan Bersama Andrews, Maryland, AS, 26 Juni 2019./Reuters
Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan bantuan kepada Italia yang memiliki dampak besar akibat virus Corona (Covid-19), sekaligus mencegah kampanye disinformasi China dan Rusia.
Berdasarkan memorandum yang dikeluarkan Gedung Putih, sejumlah kementerian AS termasuk Departemen Negara Bagian, Perdagangan dan Pertahanan akan terlibat dalam upaya membantu Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (11/4/2020), bantuan dari AS mencakup peralatan dan persediaan alat kesehatan. Personel militer AS yang ditempatkan di Italia juga tersedia untuk membantu transportasi dan mendirikan rumah sakit lapangan.
Trump mengatakan tantangan yang dihadapi AS akan tetap menjadi prioritas pemerintahannya. Namun, dengan memberikan bantuan ke Italia, AS juga turut membantu memerangi wabah virus Corona dan mengurangi dampak krisis.
"Sementara secara bersamaan menunjukkan kepemimpinan AS dalam menghadapi kampanye dikonfirmasi China dan Rusia, mengurangi risiko infeksi ulang dari Eropa ke AS, dan mempertahankan rantai pasokan krisis," ujar Trump.
John Demers, Kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman AS, mengatakan pada awal pekan ini pihaknya sedang melacak kampanye disinformasi di seluruh dunia oleh Rusia dan China.
Kampanye disinformasi tersebut diklaim oleh AS bertujuan menabur perpecahan akibat krisis yang ditimbulkan oleh virus Corona.
"Operasi disinformasi dapat memicu kebingungan dan perpecahan di AS dan negara-negara barat lainnya," kata Demers dalam wawancaranya dengan Bloomberg, Kamis (9/4/2020).
Sementara itu, menurut data Universitas John Hopkins, lebih dari 147.500 kasus virus Corona telah dilaporkan di Italia, dengan kasus kematian mencapai 19.000 nyawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper