Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benarkah Traveloka Merumahkan 100 Karyawannya Akibat Corona?

Dilansir dari Nikkei Asian Review, Selasa (7/4/2020), aksi PHK telah terjadi pada pekan lalu menurut seorang sumber.
Model menunjukan aplikasi Traveloka di Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan
Model menunjukan aplikasi Traveloka di Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Traveloka Indonesia dikabarkan menjadi salah satu perusahaan rintisan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 100 karyawannya akibat virus Corona yang memukul industri online travel agent.

Dilansir dari Nikkei Asian Review, Selasa (7/4/2020), aksi PHK telah terjadi pada pekan lalu menurut seorang sumber. PHK ini terjadi pada 100 orang atau sekitar 10 persen dari total karyawan Traveloka. Beberapa yang masih bertahan, digaji setengahnya.

Salah satu unicorn di Tanah Air ini berhasil menggaet deretan investor seperti dana kekayaan negara Singapura (GIC) yang memimpin putaran pendanaan terbaru perusahaan senilai US$420 juta, online travel agent asal AS Expedia yang menyuntik US$350 juta pada 2017.

Berdiri pada 2012, valuasi Traveloka telah melebihi US$1 miliar dan terus meningkat seiring dengan gaya hidup pelancong muda di Indonesia.

Traveloka bahkan telah melebarkan sayapnya ke jantung perekonomian di Asean seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Bahkan perusahaan juga telah ekspansi ke Australia.

Seorang sumber mengungkapkan bahwa kalau bukan karena virus Corona, Traveloka tidak perlu merumahkan stafnya.

"Traveloka adalah salah satu perusahaan dengan disiplin keuangan yang sangat prudent. Tapi virus Corona ini sangat memukul mereka," ujar sumber tersebut seperti dikutip dari Nikkei Asian Review, Selasa (7/4/2020).

Seperti diberitakan Bisnis pada Maret lalu, Chief Marketing Officer Traveloka Dionisius Nathaniel mengungkapkan adanya peningkatan signifikan pembatalan perjalanan di platform pemesanan seiring dengan penyebaran virus corona yang semakin meluas.

“Saat ini, kami tengah mengalami lonjakan yang sangat signifikan terkait permintaan pembatalan perjalanan serta pengembalian dana,” ujar Dionisius, Rabu (18/3/2020).

Dia mengaku telah meningkatkan layanan Customer Service guna memfasilitasi pengguna yang hendak melakukan perubahan jadwal ataupun pembatalan perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper