Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih 15.000 Pemeriksaan Covid-19 Telah Dilakukan

Kementerian Kesehatan telah melakukan lebih dari 15.000 pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction atau PCR hingga hari ini, Rabu (8/4/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan telah melakukan lebih dari 15.000 pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction atau PCR hingga hari ini, Rabu (8/4/2020).

Kementerian menyatakan telah memiliki ketersediaan reagent untuk keperluan tes PCR hingga 200.000 pemeriksaan.

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan tingginya persentase pasien positif disebaban mekanisme pemeriksaan yang efektif. Yuri melanjutkan, pemerintah melakukan tes dengan metode terpilih dan terstruktur.

"Tes PCR kami adalah tes untuk menegakkan diagnosa dari mekanisme screening yang terarah. Di samping juga melakukan tracing dan analisis risiko kontak yang cukup tinggi. Inilah efektivitas penggunaan PCR kami," kata Yuri dalam konferensi pers jarak jauh, Rabu (8/4/2020).

Yuri menjelaskan bahwa penggunaan tes PCR hanya dilakukan jika hasil rapid test pasien menunjukkan diagnosa positif atau keluhan klinis dari pasien yang telah dites meningkat.

Menurut Yuri, jika hasil tes cepat pasien negatif atau memiliki gejala klinis minimal, pasien dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Jika isolasi mandiri tidak mungkin dilakukan karena gejala klinis definitif, pasien dianjurkan untuk langsung dirawat di rumah sakit rujukan. Yuri menyampaikan pemerintah saat ini berusaha membangun rumah sakit darurat Covid-19.

Seperti diketahui, sejauh ini rumah sakit darurat Covid-19 berlokasi di Wisma Atlet dan Pulau Galang. Di samping itu, ujar Yuri, rumah sakit darurat Covid-19 juga akan dibangun di beberapa daerah.

"Rumah sakit rujukan [ditujukan bagi pasien positif Covid-19] dengan keluhan sedang-berat yang membutuhkan alat bantu yang spesifik termasuk ventilator," ucapnya.

Yuri menyatakan strategi tersebut dilakukan dalam rangka penggunaan sumber daya medis yang efektif, efisien, dan tepat guna. Pemerintah, ujar Yuri, akan konsisten menggunakan strategi tersebut dan belum akan mengubahnya dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper