Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga saat ini sudah lebih dari 679.000 alat pelindung diri (APD) telah tersalurkan ke sejumlah provinsi di Indonesia.
Yuri mengatakan langkah itu diambil sebagai upaya pemerintah untuk melindungi tenaga medis yang saat ini tengah merawat pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit yang ditunjuk.
“Sementara itu, stok masih tersisa lebih dari 500 ribu,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Rabu (8/4/2020).
Ia mengimbuhkan 200 ribu APD akan segera disalurkan ke sejumlah provinsi. Diantaranya, ia menuturkan hari ini sudah ada pengiriman ke sejumlah provinsi di Pulau Sumatra.
“Kita berharap ini akan membantu para petugas kesehatan agar bisa lebih profesional, aman dan tenang saat memberikan layanan,” tuturnya.
Pemerintah mulai melakukan distribusi alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis dalam menanggulangi Covid-19 sebanyak 2 juta paket pada pekan ini.
Baca Juga
Distribusi kali ini menjadi bagian dari target produksi 18 juta APD sepanjang April.
Direktur Jendeal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam mengatakan pekan selanjutnya, pemerintah dan industri komitmen akan mulai mendistribusikan 3 juta paket APD pada BNPB untuk selanjutnya disalurkan pada layanan kesehatan dan tenaga medis.
"Dalam kondisi ini jika kita hanya andalkan impor tentu akan mendapat banyak hambatan. Untuk itu kita lakukan inovasi dan berbagai macam relaksasi perizinan produksi APD agar ketersediaan untuk penanggulangan wabah covid-19 terjamin," katanya dalam pertemuan virtual dengan Komisi IX, Rabu (8/4/2020).
Terkait bahan baku APD, Khayam menyebut pemerintah juga telah mendorong penggunaan bahan baku dalam negeri dibarengi dengan pemberian stimulus kemudahan importasi untuk barang yang harus diperoleh dari negara lain dengan skema pemerinta dengan pemerintah.