Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kuwait telah membahas kemungkinan beralih ke dana kekayaan negara untuk pinjaman jika harga minyak terus merosot dan biaya penanganan virus Corona meningkat.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, opsi pinjaman atau pencairan Future Generations Fund adalah salah satu dari beberapa pilihan yang tersedia sebagai cara untuk meningkatkan keuangan negara selama masa-masa sulit. Dana tersebut dikelola oleh Otoritas Investasi Kuwait.
Dilansir Bloomberg, Selasa (7/4/2020), Kuwait telah menyetujui paket stimulus untuk menopang lapangan kerja dan menstabilkan harga pangan selama pandemi. Namun negara di Kawasan Teluk yang bergantung pada ekspor minyak itu, sedang sangat terpukul oleh perang harga antara Arab Saudi dan Rusia.
Adapun, parlemen masih berdebat tentang rancangan undang-undang yang memungkinkan penerbitan obligasi internasional. Hal itu membuat pemerintah menghadapi kekurangan anggaran.
Beralih ke wealth fund akan menjadi langkah yang sangat tidak biasa untuk Kuwait. Hal itu terjadi pada 1990 ketika negara itu memanfaatkan cadangan selama invasi Irak untuk membayar perang dan pembangunan setelahnya.
Kuwait Investment Authority (KIA) harus memastikan persyaratan yang menguntungkan untuk pinjaman itu. Menurut sumber tersebut, bank sentral mungkin harus mengenakan bunga di atas harga pasar. Pembayaran akan dimulai begitu kondisi ekonomi membaik. KIA dan pejabat pemerintah lainnya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Baca Juga
Perkiraan berapa lama perbendaharaan dapat menutupi pengeluaran yang berkisar antara tiga hingga 12 bulan, tergantung pada tingkat keparahan penurunan dan berapa lama harga minyak tetap tertekan. Upah dan gaji mencakup lebih dari 70 persen dari pengeluaran pemerintah dan kekurangan itu menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama pekerja sektor publik akan dibayar.
Tidak ada rekomendasi tertulis untuk pinjaman dari Future Generations Fund dari Dewan KIA. Pilihan lain pemerintah adalah menarik kembali sebagian dana yang dialokasikan untuk Future Generations Fund dari pendapatan negara antara 2012 dan 2015.
Secara hukum, 10 persen dari pendapatan negara ditransfer setiap tahun ke Future Generations Fund, yang diinvestasikan di luar negeri dan memiliki likuiditas yang memadai untuk memenuhi persyaratan apa pun. Meskipun penarikan dari dana itu akan membutuhkan undang-undang, pinjaman atau investasi tidak mensyaratkan hal tersebut.