Bisnis.com, JAKARTA - Jepang berencana untuk mendistribusikan dana bantuan sebesar 300.000 yen atau senilau US$2,768 kepada rumah tangga yang terdampak virus Corona (Covid-19), sebagai bagian dari paket stimulus terbesar yang pernah ada.
Fumio Kishida, Kepala Kebijakan Partai Demokrat Liberal, menyampaikan bahwa Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, telah menyetujui nominal dana bantuan sebelum pengumumannya disampaikan pada pekan depan.
"Rincian lengkap dari pemberian bantuan tunai ini belum disahkan karena pembayaran ditargetkan untuk pihak yang paling membutuhkan, sehingga pemerintah harus menentukan siapa yang berhak menerima bantuan," kata Kishida, seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (3/4/2020).
Rincian ini disampaikan tiga hari setelah partai yang berkuasa merilis kebijakan sebesar 60 triliun yen atau senilai US$554 miliar untuk mendukung rumah tangga dan bisnis yang terpukul oleh pandemi virus Corona.
Jepang mengikuti langkah AS dalam penyaluran bantuan tunai untuk menanggapi dampak pandemi terhadap ekonomi serta membantu orang-orang untuk membayar sewa dan mendukung belanja masyarakat.
Kritik atas efektivitas penyerahan bantuan tunai yang tidak berjalan baik di masa lalu dan meningkatnya kekhawatiran akan PHK besar-besaran membuat pemerintahan Abe harus melampaui batas minimum 12.000 yen, dana bantuan yang diberikan pada krisis keuangan global pada waktu lalu.
Baca Juga
Kepala juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, mengatakan pada briefing terpisah, bahwa pemerintah sedang mencari cara untuk mendistribusikan bantuan tunai dengan cepat dan juga akan mempertimbangkan warga asing yang tinggal di Jepang yang juga pernah menerima bantuan serupa.