Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa meminta pengadaan laboratorium dan peralatan tes cepat (rapid test) Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dipercepat.
"Segala keperluan rapid test dipenuhi, agar penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) terlaksana dengan baik,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Pada video telekonferensi yang berlangsung di Markas Besar AD, Jumat (27/3/2020), Andika mengatakan kepada jajarannya untuk menjelaskan kesiapan laboratorium yang akan digunakan untuk rapid test.
Saat itu, Asisten Logistik (Aslog) KSAD Mayor Jenderal TNI Jani Iswanto mengatakan bahwa mengenai instalasi dan peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia di RSPAD Gatot Soebroto.
"Persiapan instalasi serta beberapa peralatan medis untuk rapid test sudah tersedia di RSPAD," ujar dia.
Namun, kata Jani, ada sejumlah peralatan medis lainnya yang akan disiapkan oleh vendor yang bekerja sama dengan RSPAD Gatot Soebroto.
Baca Juga
"Kemarin saya sudah hubungi, (vendor) menyanggupi untuk menyelesaikan dalam dua hari," kata Aslog KSAD.
"Terhitung mulai kapan?" tanya Andika di dalam video telekonferensi tersebut.
Jani menjawab vendor mulai menjanjikan kepadanya pada Kamis (26/3/2020), sehingga dua hari setelahnya atau pada Minggu (29/3/2020) akan selesai.
"Percepat pembangunan laboratorium untuk rapid test di RSPAD, kalau perlu esok hari sudah terlaksana (rapid test) serta kerahkan personel TNI AD,” kata Andika.
Andika meminta penyelesaian laboratorium itu benar-benar dilaksanakan sesuai tenggat waktu yang dijanjikan, sehingga RSPAD Gatt Soebroto bisa segera menindaklanjuti orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).
TNI AD mengupayakan bantuan penanganan Covid-19, baik berupa anggaran penyediaan dana, penunjukan 62 Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) sebagai rumah sakit rujukan, serta peralatan medis untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.