Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Corona, Wapres Imbau Masyarakat Muslim Percepat Pembayaran Zakat

Dengan pandemi COVID-19 yang semakin meluas merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam mengeluarkan zakat. Zakat yang biasanya dibayarkan saat ramadan berupa zakat fitrah dapat dimajukan setelah melihat situasi terkini di dalam negeri.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengimbau kepada masyarakat muslim dapat segera mengeluarkan zakatnya, guna membantu warga yang membutuhkan di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Menurut Wapres, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam mengeluarkan zakat. Zakat yang biasanya dibayarkan saat ramadan berupa zakat fitrah dapat dimajukan setelah melihat situasi terkini di dalam negeri.

“Saat ini sangat tepat sekali yang kaya mengeluarkan zakat, [yang biasanya dikeluarkan] tiap ramadan sebaiknya dimajukan waktunya dan pada sekarang ini sangat tepat karena memang masyarakat sangat membutuhkan,” katanya saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Dia meminta badan zakat untuk melakukan upaya pemungutan zakat kepada masyarakat. Setelah dihimpun, hasil dari zakat segera dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Selain itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia non-aktif itu turut menganjurkan kepada warga untuk berinfak. Dalam Islam, kata dia, siapa yang memiliki kelebihan dapat membagikan kepada orang lain.

Terkait dengan pandemi COVID-19 yang semakin meluas, pemerintah meminta masyarakat tetap menjaga jarak sosial atau social distancing dan menjaga jarak fisik atau physical distancing. Masyarakat turut diminta untuk tidak mudik guna menghentikan penularan pandemi tersebut.

Adapun hingga Senin (30/3/2020) pukul 12 siang, tercacat sebanyak 75 pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19, sedangkan sebanyak 122 meninggal dunia. Sementara itu, kasus positif bertambah menjadi 1.414 kasus.

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 129 kasus baru sehingga total menjadi 1.414 positif. Penularan di luar masih terjadi, kasus positif masih bertambah, saya mengingatkan kembali untuk jaga jarak," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Dari angka tersebut, pasien sembuh bertambah 11 orang, sedangkan pasien meninggal bertambah 8 kasus dibandingkan dengan satu hari sebelumnya. Adapun pada Minggu (29/3/2020), tercatat 1.285 kasus positif COVID-19, 114 orang meninggal, dan 64 orang sembuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper