Bisnis.com, JAKARTA - Kesehatan fisik berbanding lurus dengan kesehatan mental. Oleh karena itu menjaga pikiran positif menjadi sangat penting guna menangkal terinfeksi dari Virus Corona (Covid-19).
Pumawan, Ketua Aliansi Telemedis Indonesia menjelaskan bahwa cemas di tengah penyebaran pandemi virus Covid-19 adalah wajar. Hal tersebut merupakan respons tubuh saat dilanda ketidakpastian.
Namun setiap orang perlu dan harus mampu mengelola kecemasan dan kepanikan. Pasalnya dua hal itu dapat berdampak negatif kepada kesehatan mental dan padah akhirnya menurunkan sistem imun.
Pumawan menyarakat mencari kegiatan baru yang bisa dilakukan di rumah. Jangan sampai terpaku pada rutinitas lama.
"Banyak hal yang bisa dilakukan di rumah. Saya misalnya menanam pohon di pekarangan. Bisa juga usaha online," kata pria berusia 67 tahun tersebut dalam video conference, Minggu (29/3/2020).
Pumawan juga mengingatkan masyarakat jangan terlalu panik menyikapi pemberitaan mengenai corona. Pun masyarakat jangan mengganggap semua gejala sakit merupakan indikasi terinfeksi Covid-19.
"Saya tadi naik Gocar kesini. Supir juga bilang begitu [sesak nafas]. Supirnya bilang dia pikir kena Covid, ternyata maag. Baru inget dia belum makan," cerita Pumawan.
Selain itu Covid-19 juga memiliki gejala serupa dengan flu biasa. Namun lazimnya gejala Covid-19 didominasi oleh batuk dan disertai sedikit pilek. Kontras dengan flu biasa, di mana pilek lebih mendominasi dibandingkan batuk.
Kendati demikian dia meminta masyarakat yang merasakan gejala yang meningkat dan tidak kunjung sembuh meski telah istirahat cukup, menghubungi layanan medis yang tersedia. Saat ini pemerintah memiliki call center dan juga banyak aplikasi online yang menawarkan konsultasi kesehatan terkait Covid-19.
Sementara itu hingga Sabtu (28/3/2020) pukul 12.00 WIB, umlah pasien positif Covid-19 bertambah 109 orang, sehingga total menjadi 1.155 pasien. Pada saat yang sama jumlah pasien positif Corona yang meninggal bertambah 15 orang menjadi 102 pasien, sedangkan jumlah pasien yang sembuh bertambah 13 orang menjadi 59 pasien.