Bisnis.com, JAKARTA – Pada awal Maret, Cami Neidigh mendapat telepon dari rumah sakit negara bagian Washington di mana ibunya, Geneva Wood yang berusia 90 tahun di rawat karena dinyatakan positif virus corona baru atau COVID-19.
Telepon itu memberitahu Neidigh bahwa ibunya menolak untuk menggunakan ventilator yang menyebabkannya sangat rentan terhadap kematian. Keesokan harinya, Neidigh dan anggota keluarga mengenakan pakaian pelindung untuk memasuki ruangan tempat ibunya di karantina.
“Penurunan [kesehatan] 24 jam itu serius. Dia mengulurkan tangan dan menangis. Dia [ibunya] mengatakan sudah waktunya untuk pergi. Kami pergi ke ruangannya dan mengucapkan selamat tinggal. Tidak ada pelukan karena tidak diperbolehkan,” kata Neidigh seperti dikutip Insider, Sabtu (28/3).
Namun, seiring waktu berjalan Geneva Wood ternyata tidak meninggal dunia. Bahkan, pada Selasa (24/3) waktu setempat dia dibebaskan dari rumah sakit setelah melakukan pemulihan dari penyakit COVID-19. Hal yang sangat mengejutkan.
Saat ini, Wood telah kembali ke rumahnya sendiri di bawah pengawasan keempat anaknya, “Dia memiliki kursi malam di ruang tamu dan berkata dia minum kopi dan menonton televisi. Dia terlihat sangat senang,” kata putrinya.
Sebelum dinyatakan sembuh dari virus corona baru, Wood mengalami beberapa waktu yang sangat sulit tetapi dia adalah seorang pejuang. Neidigh menggambarkan ibunya yang merupakan pensiunan perawat sebagai orang yang gigih.
Dia sempat mengalami stroke yang membuatnya tidak bisa berjalan dan menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit sebelum akhirnya pindah ke Life Care Center di Kirkland, Washington. Pada pertengahan Februari lalu dia bersiap untuk kembali ke rumahnya.
Akan tetapi, salah seorang di panti jomponya telah meninggal dunia karena COVID-19. Tak lama, Wood yang menderita pneumonia jatuh dan mematahkan pinggangnya. Dia dites virus corona baru dan hasilnya dinyatakan positif.
Di rumah sakit, gejala yang timbul adalah sesak napas, batuk, dan demam tinggi, “Dia menolak ventilator dan inkubasi. Dia mengatakan pada usia 90 tahun, dia telah menjalani hidupnya,” kata Neidigh.
Dengan setidaknya 19 kematian yang ada di panti jompo Life Care Center akibat virus corona, banyak orang tua terinfeksi dan sebagaimana diketahui mereka adalah orang yang rentan meninggal karena virus ini.
Namun demikian, Wood pada akhirnya dinyatakan sembuh dari COVID-19. Dia menyebut Tuhan, keluarga dan sup kentang memiliki peranan dalam kesembuhannya.
Neidigh mengatakan bahwa sup kentang merupakan menu atau obat yang diajarkan oleh Wood untuk dibuatkan seorang anak kepada orang tuanya. Mereka membawa makanan tersebut ke rumah sakit ketika Wood sedang dirawat.
Namun demikian, Neidigh juga mengungkapkan kemauan keras dari ibunya untuk bertahan yang menurutnya memiliki faktor penting dalam kesembuhan ini. Tak hanya itu, ibunya juga mengucapkan terima kasih kepada para perawat yang telah mengasuhnya selama ini.
“Dia [ibunya] bersimpati kepada perawat, tetapi juga memberi tahu mereka ketika menginginkan sesuatu. Misalnya ketika dia haus dan meminta minuman, dia akan terus berusaha hingga mendapatkan apa yang diinginkannya,” kata Neidigh.
Sekarang setelah Wood keluar dari rumah sakit, dia kembali ke rumahnya. Putra-putrinya sendiri yang meminta hal tersebut, tentunya dengan tindakan pencegahan yang diperlukan.