Bisnis.com, JAKARTA— Deutsche Bank AG memutuskan untuk menunda rencana pemutusan hubungan kerja akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya perusahaan telah menargetkan bakal memangkas hampir 14.000 pekerjaan dalam waktu 3 tahun ke depan.
“Untuk menghindari tekanan emosional tambahan di tengah kondisi yang seperti ini [pandemi], kami akan menunda kebijakan restrukturisasi individual. Penundaan ini akan berlaku hingga kami melihat adanya stabilitas lagi,” tulis Deutsche Bank dalam keterangan tertulis seperti dilansir Bloomberg, Jumat (27/3/2020).
Kebijakan penundaan menganulir keputusan Chief Executive Officer (CEO) Christian Sewing. Awalnya Sewing memangkas karyawan untuk mengembalikan profitabilitas bank itu, setelah mengalami kerugian selama lebih dari setengah dekade. Sejak program ini diluncurkan, dia telah memangkas setidaknya 3.000 pekerjaan.
Deutsche Bank menyatakan semua diskusi mengenai rencana restrukturisasi terus dilanjutkan, sejumlah kebijakan sudah diputuskan dan segera diterapkan. Lebih lanjut, perusahaan itu menegaskan komitmennya untuk melakukan transformasi dan penyesuaian biaya, serta siap untuk mealokasikan sumber daya untuk proyek-proyek strategis.
“Deutsche Bank dalam posisi yang sulit,” jelas analis Berenberg, Eoin Mullany. Menurutnya, upaya untuk melakukan restrukturisasi sesuai rencana di tengah hantaman pandemi Covid-19 akan membuat situasi sangat sulit.
Sebelumnya, HSBC Holdings Plc, Credit Suisse Group AG, Morgan Stanley, dan Lloyds Banking Group Plc. juga melakukan hal yang sama yakni menunda rencana untuk memangkas jumlah karyawannya.