Bisnis.com, JAKARTA - Myanmar mengkonfirmasi kasus pertama virus corona pada Senin malam (23/3/2020) setelah meningkatnya skeptisisme atas klaim sejumlah pihak bahwa negara itu terbebas dari covid-19.
Kementerian Kesehatan Myanmar mengkonfirmasi dua kasus. Kasus pertama, seorang pria Myanmar berusia 36 tahun yang melakukan perjalanan kembali dari Amerika Serikat dan kedua, seorang pria Myanmar berusia 26 tahun yang kembali dari Inggris keduanya dinyatakan positif.
"Kami akan menyelidiki semua orang yang berhubungan dekat dengan kedua orang ini," demikian pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Myanmar, seperti dilansir dari channelnewsasia.com, Selasa (24/3/2020).
Alhasil, pengumuman tersebut langsung menyebabkan panic buying di salah satu supermarket 24 jam di Yangon. Padahal sebelumnya kondisi di wilayah tersebut masih normal.
Dilansir melalui bangkokpost.com, Pemerintah Myanmar sebelumnya mengklaim gaya hidup dan pola makan di negara itu, termasuk kurangnya kontak fisik dan penggunaan uang tunai, membuat Myanmar kebal dari virus corona.
Phil Robertson dari Human Rights Watch pekan lalu menyebut sikap Pemerintah Myanmar tidak bertanggung jawab, pernyataan tersebut hanya menimbulkan interpretasi yang salah bagi warganya.
Pemerintah pada akhirnya mengambil kebijakan untuk menutup ruang publik dalam beberapa hari terakhir, dari sekolah hingga tempat hiburan, seperti bioskop dan bar.
Sementara, pada Senin kemarin, ribuan pekerja migran Myanmar kembali dari perbatasan Thailand sebelum rencana penutupan perbatasan diberlakukan.