Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membeli 40 ribu unit alat rapid test Covid-19, untuk mendeteksi penyakit yang timbul akibat virus corona.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, alat-alat itu didatangkan dari Wuhan, China.
"Pembelian rapid test itu bukan dengan dana pemerintah atau APBN, tapi patungan dari kawan-kawan anggota DPR," kata Dasco kepada Tempo, Jumat (20/3/2020) malam.
Rapid test itu akan digunakan untuk menguji anggota DPR dan keluarganya.
Dasco tak membantah langkah ini sebagai antisipasi karena banyak anggota DPR yang bepergian ke daerah selama masa reses.
Menurut Dasco, anggota DPR membeli dalam jumlah besar karena memang ada jumlah minimal pembelian.
"Pembelian itu ada jumlah minimalnya dan jumlah minimal itu melebihi daripada kebutuhan anggota DPR beserta keluarganya."
Nantinya, alat rapid test itu juga akan disumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit dan pemerintah daerah yang membutuhkan.
Sebagian alat itu sudah tiba pada Kamis (19/3/2020), dan akan sampai seluruhnya dalam beberapa hari ini.
Dari foto kardus kemasan alat rapid test yang sudah tiba, tertulis merek 'Hightop' dan 'One Step Rapid Test'.
"Kami akan sumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit yang memerlukan, kepada pemda-pemda duluan sambil menunggu barang dari pemerintah. Jawa Timur, Jawa Barat, dan rumah sakit di DKI," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra ini.
Pengujian Covid-19 terhadap anggota DPR dan keluarganya akan berlangsung di kawasan rumah dinas DPR di Kalibata dan Ulujami, Jakarta Selatan.
Keputusan tes virus corona atau Covid-19 ini juga sudah diputuskan dalam rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah yang dipimpin Ketua DPR Puan Maharani, Jumat (20/3/2020).
Menurut Dasco, jadwal tes Covid-19 bagi anggota DPR dan keluarganya akan diinformasikan oleh Sekretariat Jenderal DPR.
Sebelum rapid test, Sekretariat Jenderal akan lebih dulu berkomunikasi dengan rumah sakit-rumah sakit yang menyediakan layanan merawat pasien positif terpapar virus corona.
"Ini untuk antisipasi bila setelah pengetesan ternyata ada yang positif Covid-19. Waktunya kapan ini secepatnya Sekretariat Jenderal akan segera mengoordinasikan."