Bisnis.com, JAKARTA - Teknik reaksi berantai polimerase (PCR) bisa mengidentifikasi sampel swab dari seorang pasien apakah positif atau negatif virus corona dalam waktu dua jam saja. Pemeriksaan hanya melar menjadi 5-6 jam untuk proses tambahan berupa double checked.
Penjelasan ini diberikan peneliti mikrobiologi di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, Rabu (18/3/2020).
Diawali dengan ekstrak materi genetik dari sampel, dia menerangkan, “Teknik PCR yang sesuai standar WHO atau CDC Amerika secara keseluruhan selesai 5-6 jam.”
Dia membandingkan dengan metode lain yakni genome sequencing. Cara ini bisa makan waktu lebih lama dan biasa digunakan untuk lebih memastikan hasil dari teknik PCR.
“Dengan genome sequencing material genetik virus itu dibaca dan dicocokkan dengan yang ada di genbank, dari situ bisa ketahuan, misalnya, virus dalam sampel yang diperiksa 98 persen sama dengan SARS CoV 2,” katanya merujuk nama lain dari COVID-19.
Sugiyono menjelaskan, kedua teknik itu digunakan untuk deteksi seluruh patogen, tak terbatas hanya virus corona. Prinsip kerjanya adalah uji gen spesifik. Pekerjaan itu membutuhkan kit atau reagen yang diciptakan untuk mengenali susun gen tertentu.
Baca Juga
“Kit nya ini yang masih diimpor di Indonesia,” katanya.
Test kit kini menjadi isu penting setelah wabah virus corona terbukti sudah masuk Indonesia dan jumlah kasus infeksinya yang terus bertambah. Hingga Rabu (18/3/2020) sore, pemerintah pusat menyatakan sudah ada 227 kasus Covid-19 dan sebanyak 19 orang dinyatakan meninggal.
Institute Of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) mengatakan menyiapkan 2.000 alat uji atau test kit Covid-19 setelah kampus itu ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lembaga penguji sampel virus corona pada pekan lalu.
"Jadi lokasi kami di Surabaya akan lebih cepat menguji sampel di sekitar sini," kata Ketua ITD Unair, Inge Lucida, sambil menambahkan, "Dua sampai tiga hari bisa keluar hasilnya, bahkan bisa hanya dengan lima jam."