Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona: Jakarta Cukup Social Lockdown Bukan Security Lockdown

Menurut Effendi, kalau penguncian Ibu Kota Jakarta (lockdown) dilakukan dalam arti keamanan (security), maka banyak kepentingan warga negara yang terganggu.
Diskusi di Gedung DPR bertajuk Membangun Integritas Komunkasi dalam Nilai-nilai Pancasila dengan nara sumber Pendiri Rumah Bhinneka, Saut Situmorang (kiri), Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah kiri), Staf Khusus Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo (tengah kanan) dan Pakar Komunkasi Politik UI, Effendi Gazali (kanan). JIBI/Bisnis-John Andi Oktaveri
Diskusi di Gedung DPR bertajuk Membangun Integritas Komunkasi dalam Nilai-nilai Pancasila dengan nara sumber Pendiri Rumah Bhinneka, Saut Situmorang (kiri), Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah kiri), Staf Khusus Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo (tengah kanan) dan Pakar Komunkasi Politik UI, Effendi Gazali (kanan). JIBI/Bisnis-John Andi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Ilmu Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali mengatakan saatnya Indonesia menerapkan social lockdown, bukan security lockdown untuk mengantisipasi dampak dari virus corona yang sudah mulai menyasar warga negara Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Effendi dalam acara diskusi  bertema “Membangun Integritas Komunkasi dalam Nilai-nilai Pancasila di Gedung DPR, Selasa (17/3/2020).

Turut menjadi nara sumber pada diskusi itu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Pendiri Rumah Bhinneka, Saut Situmorang dan Staf Khusus Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo.

Menurut Effendi, kalau penguncian Ibu Kota Jakarta (lockdown) dilakukan dalam arti keamanan (security), maka banyak kepentingan warga negara yang terganggu.

Dia mencontohkan pekerja harian seperti pengendara ojek yang tidak bisa masuk dan keluar Jakarta. Apalagi, warga tidak bisa masuk dan keluar Jakarta, katanya.

“Sedangkan pendapatan mereka sangat bergantung dari pendapatan harian sebagaimana juga dengan tenaga harian lainnya,” katanya.

Effendi mengatakan di negara tertentu pemerintahnya bisa melakukan lockdown keamanan karena memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik seperti di negara Barat.

Di sejumah negara, pemerintah juga memberikan fasilitas jaminan sosial, sedangkan di Indonesia tidak ada jaminan sosial ketika warganya kehilangan pendapatan harian.

Social lockdown atau self-lockdown, menurut Effendi, bisa dilakukan warga dengan membatasi aktifitas sosial seperti berkumpul di tempat keramaian.

Hanya saja perlu digelorakan semangat dan nilai-nilai Pancasila dengan meningkatkan solidaritas sosial dan saling membantu dan saling menguatkan di antara warga negara.

Sementara itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan bahwa dibalik penyebaran virus corona, Indonesia seharusnya bisa mengambil manfaat.

Menurutnya, salah satu peluang bisnis adalah dengan tingginya harga rempah-rempah yang banyak tersedia di Indonesia seperti jahe merah.

“Indonesia bisa memanfaatkan peluang bisnis di tengah penyebaran virus corona dengan memulai usaha,” ujarnya.

Selain itu, dengan kebijakan bekerja di rumah,  banyak bisnis yang bisa dilakukan dengan memamfaatkan jaringan Internet.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper