Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Akan Berlakukan Lockdown? Jubir: Kita Enggak Mau Latah

Pemerintah memastikan tidak menjadikan opsi lockdown atau pembatasan akses masuk dan keluar dari sebuah wilayah sebagai penyelesaian penanganan wabah Corona. Pemerintah tidak mau latah menyikapi desakan itu.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto memberi keterangan update kasus corona di Indonesia, Istana Presiden, Rabu (11/3/2020)./Bisnis-M Khadafi
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto memberi keterangan update kasus corona di Indonesia, Istana Presiden, Rabu (11/3/2020)./Bisnis-M Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan tidak menjadikan opsi lockdown atau pembatasan akses masuk dan keluar dari sebuah wilayah sebagai penyelesaian penanganan wabah Corona. Pemerintah tidak mau latah menyikapi desakan itu.

Juru bicara penanganan Covid-19 di Indonesia Achmad Yurianto mengatakan seluruh penanganan terkait Corona masih akan bersifat dinamis. Akan tetapi, lanjutnya, lockdown bukan opsi untuk penanganan kasus ini.

"Apakah dengan lockdown menyelesaikan masalah atau malah bikin masalah baru. Kita harus hati-hati betul dengan ini, kita enggak latah-latahan kok ya," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (15/3/2020).

"Karena saya katakan ini bukan masalah kesehatan saja, masalahnya banyak banget. Jadi keputusan lockdown atau tidak adalah keputusan pemerintah setelah mempertimbangkan semua aspek," tegas Yuri.

Yuri mengatakan pemerintah sangat berhati-hati dengan pilihan lockdown. Meski China mampu menurunkan penyebaran virus melalui kebijakan lockdown, langkah itu tak selamanya berbuah manis di negara lain.

Salah satunya adalah Korea Selatan. Negeri Gingseng sempat melakukan upaya lockdown untuk membendung meluasnya wabah. Tak dinyana, langkah itu malah meningkatkan angka masyarakat yang terjangkit. Kini, Korsel telah membuka kembali akses keluar masuk wilayahnya.

Yuri menegaskan Indonesia memiliki kehormatan untuk bisa menentukan sikap sendiri dan tidak dapat dipaksa oleh pihak lain.

"Kita negara yang merdeka enggak harus mengikuti mereka. Kita punya pertimbangan di sini ada tim ahlinya banyak yang bisa berikan pertimbangan cukup banyak dan kita yakini tidak perlu ada kepanikan. Itu aja kuncinya," terang Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper