Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Soal Lockdown Cegah Penyebaran Virus Corona, Ini Tanggapan LIPI

Dibutuhkan pengorbanan yang sangat besar untuk melakukan lockdown. Sebab, hal tersebut berdampak sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan lainnya, terutama perekonomian suatu negara.
Jalanan kosong terlihat di depan stasiun kereta api Centrale di Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Italia menjadi negara pertama yang mencoba melakukan kebijakan lock down (penguncian) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Camilla Cerea
Jalanan kosong terlihat di depan stasiun kereta api Centrale di Milan, Italia, Selasa (10/3/2020). Italia menjadi negara pertama yang mencoba melakukan kebijakan lock down (penguncian) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Bloomberg/Camilla Cerea

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa Indonesia belum perlu melakukan lockdown atau menutup kota atau negara guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Lantas, apakah memang benar Indonesia belum perlu melakukan hal tersebut?

Menurut peneliti mikrobiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra untuk saat ini belum memerlukan tindakan lockdown untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. Namun, dia mengingatkan bahwa tidak menutup kemungkinan jika tindakan tersebut terpaksa dilakukan apabila kondisi makin memburuk.

"Menurut saya, tidak menutup kemungkinan itu nantinya [dilakukan lockdown]. Karena Covid-19 memang sudah jadi pandemik dan kita tidak tahu ke depan kondisinya seperti apa," katanya ketika dihubungi oleh Bisnis.com pada Jumat (13/3/2020).

Lebih lanjut, Sugiyono menjelaskan bahwa lockdown merupakan opsi terakhir yang mau tidak mau harus diambil apabila jumlah penderita mengalami peningkatan signifikan dan makin meluas ke daerah lainnya.

"Wuhan lockdown dinilai berhasil menurunkan transmisi Covid-19 yg pada akhirnya ditiru oleh beberapa negara di Eropa dengan menghentikan sementara transportasi publik, menutup tempat publik, mengontrol pergerakan keluar dan masuk kota," tuturnya.

Namun, dia tak menampik bahwa dibutuhkan pengorbanan yang sangat besar untuk melakukan lockdown lantaran berdampak sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan lainnya, terutama perekonomian suatu negara.

Adapun, untuk saat ini menurutnya tindakan preventif yang harus tetap dilakukan adalah dengan melakukan desinfektasi menyeluruh di fasilitas umum dan menyediakan fasilitas bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan.

"Selain itu, diperlukan pengawasan seefektif mungkin terhadap org yang menunjukkan gejala Covid-19 di tempat umum Travel restriction untuk orang-orang dari daerah episentrum juga perlu diberlakukan," tutupnya.

Terdapat beberapa negara yang telah melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yakni China, Italia, Denmark dan Norwegia. Selain itu, Amerika Serikat juga melakukan penutupan beberapa sekolah dan penghentian penerbangan dari dan ke Eropa.

Adapun sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI (Palang Merah Indonesia) menilai pemerintah dapat mempertimbangkan upaya lockdown (isolasi wilayah) untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Virus Corona di Indonesia.

“Salah satunya itu [lockdown]. China berhasil memperlambat karena lockdown itu. Negara yang disiplin yang bisa melaksanakan itu,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Dia mengatakan Indonesia bisa saja menjalankan langkah tersebut jika sudah ada instruksi. Akan tetapi apabila pemerintah menginstruksikan upaya itu, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah kesiapan ekonomi. “Seperti China saja, dampak perang dagangnya ini puluhan kali lebih hebat dari itu [lockdown Corona],” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper