Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Putih Janji Paket Kebijakan Dirilis Hari Ini

Sumber Bloomberg mengungkapkan Gedung Putih akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang mencakup bantuan bagi pekerja dengan bayaran per jam yang harus menjalankan karantina dan tidak dapat bekerja atau harus membantu orang lain penderita virus corona.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpidato saat buka puasa di Gedung Putih, 6 Juni 2018./Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpidato saat buka puasa di Gedung Putih, 6 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah batal menyampaikan paket stimulus melawan virus corona kemarin, Gedung Putih kembali berjanji akan mengumumkan langkah-langkah tersebut hari ini, Kamis (12/3/2020), pada pukul 21:00 waktu AS.

Keputusan ini diambil sejalan dengan kondisi pasar yang kian tertekan. S&P 500 ditutup melemah 19 persen dibandingkan posisi Februari.

Sumber Bloomberg mengungkapkan Gedung Putih akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang mencakup sokongan bagi pekerja dengan bayaran per jam yang harus menjalankan karantina dan tidak dapat bekerja atau harus membantu orang lain penderita virus corona.

Trump juga akan menyiapkan relaksasi pajak yang UMKM selama tiga bulan ke depan. Dia juga akan mempertimbangkan relaksasi pajak bagi wajib pajak individu.

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan dirinya telah mulai mencari cara untuk membiayai program relaksasi pembayaran pajak tersebut.

Dalam pidato dua hari lalu di Gedung Putih, Trump menuturkan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk mencabut Stafford Act, undang-undang yang mengizinkan pengunaan dana darurat untuk membantu negara bagian dalam kondisi bencana. Dengan pencabutan ini, akses bisnis atau pendanaan dapat dibuka. Contohnya, pemberian kredit bencana bagi usaha kecil untuk menutup kerugiannya.

Trump juga berencana untuk memangkas pajak penghasilan untuk memperhalus tekanan penurunan ekonomi dan pasar. Bahkan, salah satu penasihat Presiden Trump mengungkapkan pemerintah akan mengajukan penundaan pembayaran pajak penghasilan secara menyeluruh, langkah mahal mengingat kongres AS memperkirakan penerimaan pajak penghasilan pada tahun ini akan mencapai US$1,3 triliun.

"Pemangkasan pajak penghasilan bagi karyawan dan perusahaan semanata hingga akhir tahun merupakan salah satu langkah paling jelas untuk mencapai stimulus fiskal yang efektif," ungkap Penasihat Presiden Peter Navarro. Dia menambahkan jika langkah ini diterapkan menyeluruh dan tepat sasaran, efek negatif Covid-19 terhadap pertumbuhan dapat ditangkis.

Namun, kebijakan ini bisa berubah sebelum pengumuman resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper