Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Corona, Bulan Depan BUMN Diharapkan Produksi 6 Juta Masker

Erick Thohir berharap BUMN dapat memproduksi enam juta masker pada April mendatang dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus Corona.
Ilustrasi-Pengunjung memakai masker saat mengamati karya lukis dan karikatur pada pameran bertajuk Masker di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2020). Pameran tersebut sebagai bentuk ekspresi seniman untuk mengajak masyarakat turut mendoakan dan memberi dukungan bagi pasien yang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona serta menghormati hak pribadinya./ANTARA-Maulana Surya
Ilustrasi-Pengunjung memakai masker saat mengamati karya lukis dan karikatur pada pameran bertajuk Masker di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2020). Pameran tersebut sebagai bentuk ekspresi seniman untuk mengajak masyarakat turut mendoakan dan memberi dukungan bagi pasien yang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona serta menghormati hak pribadinya./ANTARA-Maulana Surya

Bisnis.com, JAKARTA - Pencegahan penyebaran infeksi virus Corona menjadi perhatian bersama, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir berharap BUMN dapat memproduksi enam juta masker pada April mendatang dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus Corona.

"Yang pasti pada bulan April, itu bisa produksi enam juta masker hanya dari BUMN. Di Maret ini kita harus berusaha," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Erick mengakui stok masker di Kimia Farma dalam kondisi fluktuatif atau up and down tergantung kebutuhan.

"Kemarin saya cek di Cikini, Jakarta ada, tapi di Manado kehabisan, kemudian di Padang stok masker aman," katanya.

Menurut Erick bahan baku untuk pembuatan enam juta masker itu masih ada, dan kalau stok bahan baku habis di China maka harus mencari ke Eropa.

"Sekarang Eropa juga kena wabah Corona, kita mesti cari dari India atau dari negara lainnya. Makanya ke depan, masalah bahan baku masker ini yakni bagian lapisan dalam yang kecil tersebut kita harus bisa membuatnya sendiri. Kenapa harus bergantung pada negara lain lagi," kata Erick di sela-sela peninjauan ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengemukakan persediaan stok masker, hand sanitizer dan perlengkapan kesehatan lainnya aman serta tersedia untuk kebutuhan darurat atau emergensi.

Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan pihaknya tidak melempar ke pasar karena RNI bekerja sama dengan Kimia Farma sebagai BUMN pemerintah yang resmi.

Terkait hand sanitizer dan peralatan-peralatan kesehatan lainnya, Dirut RNI tersebut memastikan stoknya aman serta tersedia.

RNI menyebut bahan baku lapisan dalam masker yang diimpor dari luar negeri merupakan komponen krusial dalam produksi masker. Pihaknya saat ini mendeteksi bahan baku lapisan dalam masker itu terdapat di Prancis.

Saat ini RNI sedang terus mengejar dan mengupayakan bahan baku tersebut, mengingat jika bahan baku sudah tersedia pihaknya bisa memproduksi ribuan masker dalam waktu satu jam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper