Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

568 Jemaah Umrah Transit Belum Kembali ke Tanah Air

Pemerintah telah berhasil memulangkan 220 orang yang terjebak dalam perjelanannya ke Arab Saudi untuk umrah. Mereka transit di Muscat, Oman dan Colombo. Namun, sejauh in masih ada 568 jemaar lainnya yang terjebak di bandara transit.
Karyawan Biro Perjalanan Munir Imani memperlihatkan surat larangan kedatangan jamaah umrah dari Pemerintah Arab Saudi di Serang, Banten, Jumat (28/2/2020)./Antara-Asep Fathulrahman
Karyawan Biro Perjalanan Munir Imani memperlihatkan surat larangan kedatangan jamaah umrah dari Pemerintah Arab Saudi di Serang, Banten, Jumat (28/2/2020)./Antara-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 220 jemaah umrah yang transit di tiga negara telah kembali ke Indonesia. Tersisa 568 jemaah transit yang belum kembali ke tanah air.

Kementerian Agama menyebut 220 jemaah umrah tersebut sebelumnya transit di Muscat Oman dan Colombo. Mereka gagal masuk ke Arab Saudi setelah negara itu menangguhkan izin masuk setelah maraknya penyebaran virus Corona.

Ratusan jemaah ini merupakan rangkaian dari seribuan jemaah yang telah kembali ke Indonesia tanpa dapat mengikuti umrah. Sebelumnya, 856 jemaah telah kembali setelah transit di Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura. Sebanyak 41 jemaah lainnya kembali ke Indonesia melalui Kuala Lumpur, setelah transit di Turki.

"Sudah ada 1.117 jemaah umrah yang transit lalu tidak bisa masuk Saudi karena terdampak kebijakan penangguhan akses masuk sementara. Dan kini sudah tiba di Indonesia," jelas Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim melalui keterangan resmi, Senin (2/3/2020).

Dia menerangkan setidaknya 1.685 jemaah asal Indonesia yang sempat transit di sejumlah negara, tidak dapat masuk ke Saudi. Menurutnya 568 orang belum kembali ke Indonesia. Para jemaah tersebut dilaporkan transit di Istanbul, Turki, dan Amman, Yordania. Kemenag belum menyebut kapan ratusan jemaah itu akan kembali.

Sementara itu, pemulangan 220 jemaah yang transit di Muscat, Oman dan Colombo telah lepas landas sejak Minggu kemarin. Mereka dipulangkan dengan empat penerbangan, yaitu Garuda Airlines, Srilanka Airlines, Oman Air, dan Malaysia Airlines.

Secara terperinci, Srilanka Airlines UL365 membawa 65 orang, terdiri dari jemaah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Humairah Cinta Wisata 49 orang dan PPIU Tragunatama Jaya Abadi 16 jemaah.

Selain itu, Oman Air WY850 membawa 45 jemaah PPIU Asia Mandiri Wisata Islam. Adapun, Garuda Indonesia GA825 mengangkut 65 jemaah dengan rute melalui Bandara Singapura.

Mereka tergabung dalam PPIU Humairah Cinta Wisata 49 jemaah yang berasal dari Semarang (35), Surabaya (3), dan Jakarta (1). Lainnya, jemaah PPIU Tragunatama Jaya Abadi 16 orang berasal dari Rancaekek 3 jemaah, Bekasi tujuh jemaah, dan Bandung satu jemaah.

Selanjutnya Malaysia Airlines MH 717 membawa 45 jemaah PPIU Asia Mandiri Wisata Islam. Sebanyak 38 orang berasal dari Purwokerto, lima orang dari Palembang, dan dua jemaah asal Lampung.

"Jemaah sudah dipulangkan ke daerah masing-masing setibanya di Bandara Soetta Cengkareng," terangnya.

Di sisi lain, Kementerian Agama mengimbau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah untuk sementara tidak menerima pendaftaran paket umrah sampai keluar kepastian dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar mengatakan, imbauan ini untuk menghindari potensi kerugian yang dialami jemaah dan PPIU akibat ketidakpastian keberangkatan ke Arab Saudi.

“Kami mengimbau kepada PPIU agar pendaftaran bagi jemaah umrah sementara dihentikan terlebih dahulu sampai adanya kepastian keberangkatan," jelas Nizar, di Jakarta, Minggu (1/3/2020).

Imbauan ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kerugian lebih besar oleh seluruh pihak termasuk penyelenggara dan jemaah.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim menjelaskan apabila pendaftaran tetap dibuka, jemaah dipastikan tidak dapat langsung berangkat. Sebab, PPIU akan mendahulukan jemaah yang saat ini sudah terdaftar, namun tertunda keberangkatannya.

Data Kementerian Agama mencatat jemaah yang gagal berangkat pada tanggal 27 Februari 2020 saat pemberlakuan larangan berangkat, mencapai 2.393 orang. Mereka berasal dari 75 PPIU, dan rencana awalnya akan diterbangkan oleh 8 maskapai. Jumlah ini akan terus bertambah seiring tertundanya keberangkatan jemaah selama masa penangguhan sementara ini.

Adapun kabar terkait pencabutan penangguhan izin masuk pada 14 Maret 2020 dipastikan tidak benar. “Kami sampai saat ini belum menerima keterangan resmi dari Arab Saudi sampai kapan pemberlakuan larangan berkunjung untuk umrah dan ziarah oleh Arab Saudi akan dicabut,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper