Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah) menyampaikan arahan sebelum melepas 23 anggota tim evakuasi 68 WNI kru Kapal Pesiar Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama, Jepang./Bisnis-Rayful Mudassir
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melepas tim yang akan mengevakuasi 68 warga negara Indonesia kru kapal pesiar Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Para WNI tersebut dijemput terkait wabah virus Corona di kapal tersebut.
Evakuasi hanya dilakukan terhadap 68 dari 78 orang WNI yang menjadi kru di kapal tersebut. Penyebabnya, 8 orang kru telah dinyatakan positif terserang Corona dan dua orang lainnya enggan dievakuasi dan memilih tetap melanjutkan tugas di kapal itu.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan sebelum evakuasi dilakukan para WNI telah diperiksa kesehatannya. Para WNI yang dijemput berstatus negatif Corona.
Tim evakuasi beranggotakan 23 orang itu terdiri dari pihak Kementerian Luar Negeri, TNI, Kementerian Kesehatan, dan petugas dari Garuda Indonesia.
"Saya sampaikan tugas ibu bapak adalah tugas kemanusiaan yang mulia. Kita harus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, secara disiplin menjaga orang lain dan kita sendiri," kata Menlu di Ruang VIP Room, Terminal-1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (28/2/2020).
Tim evakuasi terdiri dari perwakilan sejumlah instansi mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, TNI dan hingga kru Garuda Indonesia saat upacara pelepasan di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (28/2/2020).-Bisnis/Rayful Mudassir
Tim evakuasi diterbangkan menggunakan pesawat milik maskapai Garuda Indonesia. Mereka berangkat bandara Soekarno Hatta menuju bandara Haneda, Jepang. Tim diperkirakan tiba pukul 01.00 waktu Jepang.
Satu hari berselang atau pada 1 Maret, tim akan pulang membawa 68 WNI melalui Bandara Haneda sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Diperkirakan mereka tiba di Indonesia menjelang tengah malam.
"Sekali lagi penjemputan tidak dapat terlaksana tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak, baik TNI, Kemkes, Kumham, Kapolri, dan juga dari teman-teman yang lain, BNPB dan perhubungan," ujar Menlu.
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah
secara
mendalam untuk menavigasi bisnis
Anda. Silakan login
untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.