Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Transfer ke Daerah dapat Meningkatkan Kemampuan Pemda

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah pusat berharap transfer ke daerah dapat membuat daya tahan perekonomian di daerah lebih kuat terhadap serangan gejolak ekonomi global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Menkeu mengatakan pemerintah akan mewaspadai ancaman pelemahan ekonomi gara-gara wabah corona di China demi mengejar target asumsi dasar ekonomi makro di APBN 2020. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Menkeu mengatakan pemerintah akan mewaspadai ancaman pelemahan ekonomi gara-gara wabah corona di China demi mengejar target asumsi dasar ekonomi makro di APBN 2020. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasar

Bisnis.com, PALEMBANG - Pemerintah pusat mengharapkan transfer ke daerah dan dana desa atau TKDD dapat membuat daya tahan perekonomian daerah lebih kuat terhadap gejolak ekonomi global.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, mengatakan pemerintah menggelontorkan Rp856,9 triliun dari APBN 2020 untuk TKDD kepada pemda di tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga ke desa di Tanah Air.

“Transfer ke daerah ini dipakai untuk meningkatkan kemampuan pemda untuk melayani masyarakat. Kalau ini berjalan, maka masyarakat memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap serangan global, baik itu perang dagang maupun virus corona,” paparnya saat rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa 2020, di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (28/2/2020).

Sri memerinci belanja daerah senilai total Rp856,9 triliun itu terdiri dari Rp784 untuk transfer daerah dan Rp72 triliun untuk dana desa.

Oleh karena itu, Kemenkeu berharap belanja APBN yang disalurkan ke daerah itu dapat dijalankan pemda secara tepat waktu dan berkualitas. Pihaknya meyakini instrumen APBN, APBD hingga APBDes dapat mengurangi dampak negatif dari kondisi global saat ini.

Apalagi, perekonomian di daerah seringkali juga bersinggungan erat dengan perkembangan isu global, terutama untuk daerah yang mengandalkan komoditas ekspor. Termasuk, Provinsi Sumatra Selatan.

“Sumsel terasa, harga komoditas karet dan CPO (crude palm oil) melemah. Itu karena permintaan dunia melemah sehingga suplainya banyak yang beli gak ada, harga turun,” katanya.

Dia menambahkan dari total belanja ke daerah sebesar Rp856,9 triliun itu, sebanyak Rp30,28 triliun dialokasikan ke Sumsel. Alokasi tersebut terdiri dari transfer ke daerah senilai Rp27,57 triliun dan dana desa senilai Rp2,71 triliun. Provinsi itu tercatat sebagai penerima TKD tertinggi ke-8 di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper