Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 Titik Api Mulai Tampak di Riau

Dari 20 titik api tersebut, lima di antaranya memiliki level confidence di atas 70 persen. Artinya, di wilayah tersebut sudah ada kebakaran hutan.
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, PEKANBARU - Titik panas atau hotspot yang terdeteksi di Provinsi Riau terus bertambah pada awal pekan ini. Sanya Gautami, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, mengatakan pada Selasa (25/2/2020) terdapat 20 titik panas di Riau.

"Titik panas ini terdapat di tiga wilayah di provinsi Riau," ujar Sanya, seperti dikutip dari Laman Resmi Pemerintah Provinsi Riau, Rabu (26/2/2020).

Perinciannya, terdapat empat titik panas di Kabupaten Bengkalis, delapan titik panas di Kabupaten Kepulauan Meranti, dan delapan titik panas di Kabupaten Pelalawan. Dari jumlah tersebut, terdapat lima titik panas yang memiliki level confidence di atas 70%. Sanya menjeaskan, hal itu berarti dapat dipastikan di wilayah tersebut sudah ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan.

Adapun lima titik panas dengan level confidence tinggi itu tersebar sebanyak dua titik di Kecamatan Rupat, Bengkalis, dan tiga titik di Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti. "Kami terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan," imbau Sanya.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Guberur Riau, Edy Natar Nasution, mengapresiasi pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang diselenggarakan di Lapangan Bola Universitas Lancang Kuning (Unilak) pada Selasa (25/2/20).

Pelatihan itu merupakan sinergi antara PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Polda Riau, dan 250 anggota dari Unilak. Sedangkan fasilitasnya disediakan oleh PT RAPP. Menurut Edy, sinergi yang dilakukan tiga lembaga itu telah menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah yang dialami Riau yakni bencana asap. 

Dikatakan Edy, selama terjadi bencana asap, pihak pemerintah beserta stakehokder telah berupaya memberikan sumberdaya yang dimiliki untuk penanganan karhutla.

Adapun, langkah lain yang juga telah dilakukan adalah operasi penanggulangan karhutla dengan mengutamakan tindakan pencegahan melalui penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana asap akibat karhutla mulai dari 11 Februari hingga 31 Oktober 2020 diseluruh wilayah Provinsi Riau dan situasional.

Dengan adanya pelatihan ini, ia berharap, nantinya muncul relawan-relawan yang siap membantu jika terjadi Karhutla. "Melalui ini, kita tidak hanya bisa melakukan koreksi-koreksi semana namu juga sudah siap turun kelapangan untuk bergabung bersama relawan pemadam karhutla," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper