Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korupsi Jiwasraya: Bentjok Minta Penyidik Tidak Kaitkan PT Hanson

Sedikitnya saham yang dimiliki Bentjok di PT Hanson International Tbk. membuat pengacara meminta penyidik Kejagung tak menyangkutkan perusahaan tersebut. Sebab, itu merugikan PT Hanson dan pemilik saham lainnya.
Tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Komisaris PT Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/1/2020)./ANTARA FOTO-Muhammad Iqbal
Tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Komisaris PT Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/1/2020)./ANTARA FOTO-Muhammad Iqbal
Bisnis.com, JAKARTA - Kuasa Hukum tersangka Benny Tjokro (Bentjok), Muchtar Arifin, mendesak Kejaksaan Agung tidak melibatkan PT Hanson International Tbk. dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
 
Muchtar menjelaskan bahwa kliennya hanya punya saham sekitar 18% di PT Hanson, dan sisanya 82% merupakan saham publik yang dimiliki 8.500 orang. Dia mengatakan upaya tim penyidik yang telah menyita sejumlah aset milik PT Hanson dinilai telah merugikan para pemilik saham dan PT Hanson itu sendiri.
 
"Menurut keterangan klien kami, dia tidak punya saham mayoritas di PT Hanson. Hanya 18% saham yang dia punya di sana, sisanya 82% itu milik publik," tuturnya, Senin (24/2/2020).
 
Dia berharap tim penyidik mempertimbangkan agar tidak menyita aset milik PT Hanson yang tidak ada kaitannya dengan Bentjok. Menurutnya, tim penyidik bisa fokus terhadap tersangka kliennya dan melepaskan PT Hanson.
 
"Fokus saja ke klien saya, kasian itu PT Hanson yang tidak ada kaitannya malah disita asetnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper