Bisnis.com, JAKARTA – Universitas Trisakti Jakarta sukses menyelenggarakan event Lomba Cipta Lagu Bumi dan Lingkungan yang bertajuk Jazz Song of Earth Festival.
Final Jazz Song of Earth Song Festival ini telah dilangsungkan di Auditorium Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi (FTKE) Universitas Trisakti, Jakarta, pada Sabtu (22/2/2020) petang.
Selain didukung Lembaga Budaya Universitas Trisakti, Ikatan Alumni Geologi Trisakti, Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi FTKE-Usakti, dan Badan Ekonomi Kraetif Indonesia, acara ini didukung penuh oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam sambutan tertulis, Dirjen PPKL-KLHK, RM Karliansyah mengatakan, pihaknya sangat mendukung Trisakti untuk menggali kreativitas peningkatan kesadaran lingkungan ini dengan lomba lagu-lagu lingkungan.
Momen ini sangat tepat karena baru saja kita memperingati musibah bencana longsoran TPA sampah Leuwigajah 21 Februari 2005. “Semoga lagu-lagu dan kreativitas kaum milenial yang lain ini dapat membuat lingkungan menjadi lebih baik,” ujar Karliansyah.
Setelah proses penjurian yang dilakukan oleh juri Candra Darusman dan Andre Hehanussa, berdasarkan penampilan para finalis, diputuskan kategori pemenang sebagai berikut:
- Lagu Favorit: Rumah Bersama, ciptaan Agus Guntoro dan Arief Mooyoto, penyanyi Grace Kathrine, Universitas Trisakti Jakarta
- Penyanyi Favorit: Grace Kathrine, Universitas Trisakti Jakarta
- Juara 1: Saatnya, ciptaan Stevanie June Jonas, penyanyi Stevanie June Jonas, Universitas Hasanudin Makassar
- Juara 2: Niscaya, ciptaan Enci Madjid, penyanyi Sherly Novita,Universitas Trisakti Jakarta
- Juara 3: Bumi Kita, ciptaan D’bijou Group, penyanyi Indah Puspitasari, Universitas Trisakti Jakarta
Sebelumnya, bertempat di Coffee Club Plaza Senayan telah dilakukan pengumuman finalis Jazz Song of Earth Jazz Festival - Lomba Cipta Lagu bergenre jazz bertemakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Andre Hehanussa melalui live streaming channel Youtube GM_Channel, setelah proses penjurian yang dilakukan oleh juri Candra Darusman dan Andre Hehanussa berdasarkan penampilan peserta yang dikirimkan berupa video ke channel Youtube tersebut.
Tim juri menilai berdasarkan kriteria meliputi harmoni, yaitu antara musik pengiring, notasi, dan lirik dengan kemampuan bercerita tentang konten yang dimaksud ke dalam notasi lagu.
Kemudian berdasarkan lirik yakni mengiaskan kekuatan alam Indonesia dan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab selama ini. Lalu berdasarkan notasi yaitu kekuatan melodi lagu untuk memperkuat kedalaman lirik yang tercipta.
Penilaian juga berdasarkan notasi jazz yang dalam penjurian kali ini bobotnya disesuaikan dengan ekspresi dan musikalitas penciptanya. Terakhir, penilaian berdasarkan cara mempresentasikannya dalam Youtube.
Dari penilaian kedua juri tersebut, maka diperoleh 10 finalis yang kemudian berlomba pada acara final yang diadakan di Auditorium Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).