Bisnis.com, JAKARTA - China memanfaatkan Big Data pemindai QR Code untuk melacak warganya yang pernah menggunakan transportasi umum bareng korban virus Corona.
Laporan Xinhua yang dikutip Antara Rabu (19/2/2020) menyebutkan platform big data itu digunakan untuk menemukan kontak jarak dekat dengan pasien virus Corona atau terduga virus Corona.
"China telah menerima lebih dari 150 juta pengecekan sejak platform itu diluncurkan pada 8 Februari lalu," tulis Xinhua.
Dengan memasukkan nama dan nomor kartu identitas setelah memindai kode QR, pengguna individu dapat memeriksa apakah mereka menggunakan penerbangan, kereta, atau bus yang sama dengan pasien terkonfirmasicoronavirusbaru atau orang-orang yang diduga terinfeksi.
Didukung data dari Komisi Kesehatan Nasional, Kementerian Transportasi China, China Railway, dan Administrasi Penerbangan Sipil China, platform ini juga melayani lebih dari 80 organisasi.
Keamanan informasi dan privasi dilindungi di platform ini, kata Wu Manqing, General Manager China Electronics Technology Group Corporation.