Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahan Suku Bunga, Bank Sentral Australia Optimistis Prospek Ekonomi Cerah

Prospek ekonomi Australia adalah pertumbuhan yang membaik, didukung oleh perputaran dalam investasi pertambangan, investasi lainnya, serta konsumsi.
The Reserve Bank of Australia (RBA) adalah bank sentral Australia, dengan fungsi dan kekuasaan berlandaskan pada Reserve Bank Act 1959. /Bisnis.com
The Reserve Bank of Australia (RBA) adalah bank sentral Australia, dengan fungsi dan kekuasaan berlandaskan pada Reserve Bank Act 1959. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Reserve Bank of Australia (RBA) meninjau kembali kebijakan penurunan suku bunga lanjutan dan memutuskan untuk tidak mendorong pinjaman di tengah kenaikan harga rumah.

Bank sentral juga memperkirakan wabah coronavirus akan mengurangi pertumbuhan ekspor selama paruh pertama 2020.

Dalam keterangan resminya, pihak bank sentral menyatakan sulit untuk menilai dampak tidak langsung dari wabah dan kebakaran hutan selama musim panas karena data belum dipublikasikan.

Selagi mempertahankan tingkat suku bunga rendah, RBA menyatakan optimistis mengenai prospek ekonomi ke depan.

Tahun lalu, RBA menurunkan suku bunga acuan tiga kali ke rekor terendah 0,75 persen dan mempertahankan angka itu dua minggu lalu.

"Prospek ekonomi Australia adalah pertumbuhan yang membaik, didukung oleh perputaran dalam investasi pertambangan, investasi lainnya, serta konsumsi," ujar pernyataan tersebut, dilansir Bloomberg, Selasa (18/2/2020).

Dalam jangka pendek, lanjutnya, efek dari kebakaran hutan membebani pertumbuhan domestik sementara waktu, tetapi pemulihan diperkirakan akan membalikkan efek negatif pada PDB.

Sementara itu, Dolar Australia memperpanjang penurunan intraday menjadi 0,3 persen di angka 66,95 sen AS setelah rilis dari 67,08.

RBA bertahan dengan pandangan jangka panjangnya bahwa konsumsi akan meningkat mengikuti penurunan suku bunga, potongan pajak dan kenaikan harga rumah. Bank Sentral mencatat beberapa tanda positif jangka pendek.

"Periode perlambatan pendapatan diperkirakan akan terus membebani konsumsi selama kuartal mendatang. Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa rumah tangga lebih banyak mengeluarkan uang untuk menabung dan mengurangi utang mereka," jelasnya.

Bank sentral memperkirakan adanya sedikit pergerakan dalam pertumbuhan upah dan melihat tingkat pengangguran tidak berubah. RBA juga mencatat bahwa pertumbuhan lapangan kerja pada kuartal IV/2019 bersifat sementara.

Pada kuartal pertama tahun ini pembukaan lapangan kerja diprediksi lebih lema melihat indikator utama dan pertumbuhan ekonomi jangka pendek yang lebih lambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper