Bisnis.com, JAKARTA - Singapura memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini setelah negara tersebut terdampak wabah virus corona.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada dalam kisaran -0,5 persen hingga 1,5 persen pada 2020, lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 0,5 persen hingga 2,5 persen.
Pemerintah juga berencana menggelontorkan anggaran dalam jumlah besar untuk melawan ancaman wabah corona pada pariwisata dan perdagangan.
"Karena situasi wabah masih berkembang, ada tingkat ketidakpastian yang signifikan dan karenanya berdampak pada keseluruhan ekonomi Singapura," kata Gabriel Lim, Sekretaris Tetap Kementerian Perdagangan dan Industri, dilansir Bloomberg, Senin (17/2/2020).
Wabah corona diperkirakan akan merusak prospek pertumbuhan pada saat ekonomi menunjukkan tanda-tanda rebound tentatif dan di tengah meningkatnya sentimen manufaktur. Perdana Menteri Lee Hsien Loong sebelumnya menyatakan dampak ekonomi sudah lebih parah daripada epidemik SARS 2003.
Singapura yang kini mencatatkan lebih dari 70 kasus infeksi virus, kehilangan sebanyak 20.000 wisatawan per hari di tengah pembatasan perjalanan. DBS Group Holdings Ltd. telah menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 0,9 persen dari 1,4 persen sebelumnya.
"Risiko resesi teknis pada semester pertama 2020 signifikan karena langkah-langkah agresif yang diambil di wilayah ini untuk mengalahkan virus, bersamaan dengan penyebaran kasus yang sedang berlangsung di luar China," katanya.
Meski begitu, rebound yang sesuai pada paruh kedua tahun ini tetap merupakan skenario yang layak dan pihaknya telah mempertahankan perkiraan untuk pertumbuhan 1,0 persen tahun ini.