Bisnis.com, JAKARTA - Dua muda-mudi Rusia jatuh cinta dalam karantina setelah Rusia mengevakuasi 140 warganya dari China jauh ke klinik karantina virus corona di Tyumen, Siberia.
Terisolasi dari dunia luar, orang-orang ini didorong ke media sosial untuk tetap terhubung dengan teman-teman, orang-orang terkasih dan orang lain yang ditahan di karantina.
Tetapi, Inna Savintseva dan Daniil Parfenovich telah menemukan hubungan baru di karantina.
Savintseva dan Parfenovich, keduanya berusia 18 tahun, bertemu sambil menunggu pesawat evakuasi mereka di bandara di Wuhan, kota di pusat wabah. Savintseva berada di China sebagai jurnalis musik dan Parfenovich ada di sana sebagai mahasiswa, menurut The Moscow Times, 14 Februari 2020.
Keduanya mulai akrab bercakap, menemukan cinta bersama dalam musik, teknologi, serta chemistry mereka.
"Dia berbicara kepada saya tentang musik, saya menjawab dengan pembicaraan tentang patung dan rencana indah untuk hidup, dan mata kami berbinar dan jantung kami mulai berdetak lebih cepat saat melihat satu sama lain," kata Parfenovich.
Baca Juga
Parfenovich mengatakan para dokter karantina tidak memiliki masalah dengan keduanya. Tetapi karena Savintseva telah diisolasi dengan penyakit yang terpisah, Parfenovich tidak dapat melihatnya dalam beberapa hari terakhir dan keduanya menghabiskan Hari Valentine secara terpisah, katanya.
Dia telah membelikannya gelang yang diberikan dokter kepadanya.
Savintseva tidak dapat berbicara dengan media karena kesehatannya, tetapi ia telah dites negatif untuk virus corona. Rusia hanya memiliki dua kasus virus corona yang dikonfirmasi, keduanya adalah warga negara China yang telah pulih.
"Kami ingin bersama untuk Valentine, tapi sayangnya itu tidak berhasil ... tapi kami senang dengan yang lainnya," katanya sebelum Hari Valentine.
Pasangan ini berharap untuk dirilis dalam beberapa hari mendatang, dan Parfenovich mengatakan mereka berencana untuk tinggal di Tyumen dan menjelajahi kota bersama begitu mereka keluar karantina.
Setelah itu, tidak jelas apa yang akan terjadi. Savintseva awalnya dari wilayah Kirov di Rusia tengah, sementara Parfenovich berasal dari kota Siberia, Krasnoyarsk, sekitar 3.200 kilometer jauhnya.
Namun, keduanya berharap mereka bisa terus bersama setelah dipertemukan dalam karantina virus corona.