Bisnis.com, JAKARTA - Jepang mengarantina sebuah kapal pesiar yang membawa 3.500 orang dan memeriksa apakah para penumpang terkena virus corona setelah seorang penumpang yang berangkat di Hong Kong dinyatakan positif terkena virus corona.
Tayangan televisi menunjukkan gambar beberapa petugas karantina memasuki kapal pesiar Diamond Princess di pelabuhan Yokohama pada Senin (3/2/2020) malam untuk memeriksa kesehatan semua dari 2.500 penumpang dan 1.000 awak kapal.
Langkah itu dilakukan setelah seorang penumpang berusia 80 tahun yang turun pada 25 Januari di Hong Kong dinyatakan positif terkena virus mematikan itu.
Juru bicara Pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan pada hari Senin (3/2/2020), bahwa pihak berwenang Jepang akan mengarantina kapal yang tiba di Teluk Yokohama sehari lebih awal dari yang direncanakan.
Seorang wanita berusia dua puluhan yang berlayar dengan ibunya di kapal tersebut mengatakan kepada penyiar swasta TBS bahwa semua penumpang "diminta untuk tinggal di kamar ntuk menunggu tes virus".
Dia mengatakan mereka telah menunggu di dalam kamar mereka sejak Senin (3/2/2020), dan tidak tahu kapan mereka akan menjalani tes virus corona.
Baca Juga
Setelah kapal tiba di Yokohama pada Senin (3/2/2020) malam, penumpang diberitahu bahwa keberangkatan mereka dari daerah itu akan ditunda 24 jam, menurut seorang penumpang kepada kantor berita Kyodo seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (4/2/2020).
Sejak Sabtu (31/1/2020), Jepang melarang masuk warga negara asing yang berkunjung ke Hubei dalam beberapa minggu terakhir. Demikian juga dengan pemegang paspor China yang dikeluarkan di Hubei.
Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan pada Senin (3/2/2020), bahwa sebanyak 20 orang telah dites positif dan empat orang tidak menunjukkan gejala membahayakan. Jepang juga telah menerbangkan lebih dari 500 warganya keluar dari Wuhan.