Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Harus Ada Skenario Jika Corona Masuk Indonesia 

Skenario tersebut harus berisi langkah-langkah yang mesti dilakukan pemerintah pusat hingga daerah serta jajarannya. Apabila tidak menyiapkan, penanganan virus akan sulit dilakukan. 
Pekerja medis mengangkut seorang pasien yang diyakini terjangkir virus corona di Hong Kong, China./ Justin Chin - Bloomberg
Pekerja medis mengangkut seorang pasien yang diyakini terjangkir virus corona di Hong Kong, China./ Justin Chin - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa bencana tidak hanya terkait dengan alam. Saat ini dunia tengah berhadapan dengan merebaknya virus Corona.

"Ini [corona] bencana non-alam. Hati-hati dengan ini. Kita harus punya skenario kalau itu terjadi," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Skenario tersebut harus berisi langkah-langkah yang mesti dilakukan pemerintah pusat hingga daerah serta jajarannya. Apabila tidak menyiapkan, penanganan virus akan sulit dilakukan. 

Sejauh ini Kementerian Kesehatan terus melalukan koordinasi dengan World Health Organization (WHO). Kementerian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 34 orang pada awal pekan ini.

"Semua hasilnya negatif," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantoni.

Kemenkes pun saat ini telah meningkatkan kewaspadaan terkait virus Corona. Hal ini seiring dengan keputusan WHO yang menyatakan virus tersebut masuk kategori situasi darurat global.

“Saat ditetapkan sebagai PHEIC, maka itu artinya perlu peningkatan status kewaspadaan,” kata Anung.

WHO pada Jumat (31/1/2020) menyebut virus corona sebagai public health emergencies of international concern (PHEIC). Istilah tersebut merupakan pernyataan resmi dari badan kesehatan dunia mengenai kejadian luar biasa yang memiliki risiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara.

Sementara itu mengikuti status WHO, pemerintah Indonesia mengumumkan penutupan akses dari dan ke China, Minggu (2/2/2020). Pemerintah juga meminta WNI untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China. Kala itu jumlah pasien Corona di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 14.000 orang dengan 305 korban jiwa. 

Pemerintah pun menetapkan pendatang dari China untuk sementara tidak diperbolehkan masuk dan transit di Indonesia. Hal ini juga berlaku bagi siapa pun yang telah berada di China selama 14 hari.

Selanjutnya, penerbangan langsung dari dan menuju ke sana akan mulai ditutup sementara mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper