Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Masker ke China Besar, Menteri Airlangga: Siapkan untuk Kuota dalam Negeri

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan permintaan masker dari China meningkat pesat seiring dengan hebohnya virus corona. Kendati begitu, produsen masker Indonesia diminta untuk tak menghabiskan kuota untuk mengespor produk ke China.
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Antara Foto/Kementerian Luar Negeri RI
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Antara Foto/Kementerian Luar Negeri RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan permintaan masker dari China meningkat pesat seiring dengan  hebohnya virus corona.  Kendati begitu, produsen masker Indonesia diminta untuk tak menghabiskan kuota untuk mengespor produk ke China.

 Dia mengatakan negara China telah menyerap masker dalam jumlah besar untuk tiga bulan ke depan. “Demand dari pada masker itu luar biasa,” ujarnya di Wisma Antara,  Senin (3/2/2020).

 Menurutnya, Indonesia juga perlu menyiapkan pasokan masker. Pasalnya dikhwatirkan pasokan masker untuk domestik justru habis karena masker diserap oleh negara tirai bambu tersebut.  “Jangan sampai semua terserap , jadi dalam negeri tidak kebagian [masker], negara kita juga harus tetap menyiapkan kuota dalam negeri,” jelasnya.

 Dia menilai virus corona bisa dibilang menjadi faktor ketidakpastian baru dalam perekonomian. Dampak dari penyebaran virus tersebut bisa  saja mempengaruhi perekonomian Indonesia lewat berbagai sektor, baik pariwisata hingga industri makanan dan minuman.

“Ada persoalan ketidakpastian baru, yaitu virus corona. Datangnya begitu mendadak bakan China juga langsung menghentikan kegiatannya, apalagi di Wuhan. Top market di China sdah drop 9 persen,” katanya.

Selain itu, Airlangga menggatakan, sejak virus tersebut merebak, permintaan minyak dari China juga turun 20 persen. Menurutnya, penurunan tersebut cukup besar mengiat pasar China menjadi yang paling besar. Menurutnya, pemerintah akan melakukan peninjauan kembali terkait dampak virus tersebut selain di tourism.

“Kalau tourism sudah pasti akan kena. Singapura sudah membatasi ke China dalam dua minggu terakhir,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper