Bisnis.com, JAKARTA-Setelah Brexit resmi esok, Sabtu (1/2/2020), Inggris berkomitmen penuh untuk tetap menjalankan European Green Deal yang diteken pada Desember 2019.
Di dalam European Green Deal, negara-negara Eropa wajib menihilkan emisi gas di Eropa pada 2050 itu.
Dubes Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengklaim sejauh ini Inggris telah mengalami kemajuan paling pesat dalam penurunan emisi diantara negara lain di dunia dan akan tetap melanjutkan upaya yang diperlukan.
"Pada Green Deal, Inggris selalu menjadi yang terdepan diantara negara anggota Uni Eropa dan itu tidak akan berubah setelah kami meninggalkan UE," kata Jenkins, Jumat (31/1/2020).
Selain itu, kebijakan berbasis perubahan iklim telah menumbuhkan perekonomian Inggris lebih dari 70% sambil mengurangi emisi karbon lebih dari 40% sejak 1990.
Inggris bersama dengan Italia akan menjadi tuan rumah The 26th session of the Conference of the Parties (COP26) pada Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB tahun ini.
"Kami berharap Indonesia akan bergabung dengan kami dalam upaya global untuk menyelamatkan planet kita untuk generasi mendatang," ujar Jenkins.
Meskipun ada Brexit, Jenkins menegaskan negaranya tidak meninggalkan budaya dan peradaban Benua Biru dan berdiri bersama dengan kedaulatan yang setara.