Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Kamis (30/1/2020), jumlah total kematian yang dikonfirmasi karena virus corona di negara itu telah meningkat 38 hingga 170 pada akhir hari Rabu (29/1/2020), karena jumlah pasien yang terinfeksi meningkat lebih dari 1.700.
Dikutip dari Reuters, Komisi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada 7.711 kasus yang dikonfirmasi pada akhir hari Rabu (29/1/2020), dengan tambahan 12.167 kasus yang dicurigai.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan keprihatinan serius mengenai penyebaran virus corona baru (2019-nCoV) di luar China.
WHO menyatakan Komite Darurat-nya akan berkumpul kembali secara tertutup pada Kamis (30/1/2020) untuk memutuskan apakah penyebaran cepat virus baru dari China sekarang merupakan keadaan darurat global.
"Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus di beberapa negara (Jerman, Vietnam, dan Jepang), terutama penularan dari manusia ke manusia, membuat kami khawatir," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip dari Reuters, Kamis (30/1/2020).
"Meskipun jumlah kasus di luar China masih relatif kecil, mereka memiliki potensi wabah yang jauh lebih besar," katanya.
Menurut angka terbaru WHO, ada 6.065 kasus virus corona di 15 negara di seluruh dunia. Sedangkan, jumlah pasien meninggal akibat virus ini telah mencapai 132 orang per Selasa (29/1/2020), menurut Komisi Kesehatan Nasional China. Kasus kematian tersebut seluruhnya terjadi di China.
Pada pertemuan pekan lalu, WHO memutuskan untuk tidak mendeklarasikan wabah coronavirus baru di China sebagai darurat kesehatan global.