Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bertekad untuk melengkapi alat utama sistem senjata (Alutsista) untuk menjaga kedaulatan dalam negeri. Salah satunya penyediaan kapal di batas zona ekonomi eksklusif.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud md mengatakan hasil rapat terbatas di PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur beberapa kemarin membahas tentang kelengkapan alutsista tersebut.
“Kita mencatat bahwa kita harus melengkapi alutsista untuk menjaga wilayah kedaulatan dan wilayah hak berdaulat,” katanya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Dia menerangkan pemerintah akan segera menempatkan kapal-kapal di batas antara green water dengan blue water. Green water merupakan wilayah hak berdaulat yaitu zona ekonomi ekslusif. Sedangkan, blue water merupakan laut lepas.
Meski begitu Mahfud tak menyebut berapa jumlah kapal yang akan disediakan di batas ZEE tersebut. Menurutnya jumlah armada hanya maslah teknis.
“Pokoknya kita mengidentifikasi itu dan kita berkeputusan untuk memompa industri persenjataan sendiri. Itu saja karena kita punya kemampuan,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri meninjau kapal selam Alugro-405, di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020).
Presiden dan rombongan lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 08.15 WIB dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Salah satu yang dipamerkan PT PAL adalah kapal selam Alugoro. Alutsista ini merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama kerja sama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Alugoro menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.