Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Senin (27/1/2020) memperingatkan agar warganya tidak melakukan perjalanan ke China. Sementara, Kanada mengeluarkan ‘travel warning’ dalam cakupan sempit, menyusul kematain karena penyebaran virus corona mencapai 100 orang.
Dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020), Komisi kesehatan Provinsi Hubei China mengatakan pada hari Selasa (28/1/2020) bahwa 100 orang telah meninggal akibat virus pada Senin, 27 Januari 2020, menurut sebuah pernyataan online, naik dari jumlah sebelumnya 76, dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi di provinsi itu naik menjadi 2.714.
Kematian lain telah dilaporkan di tempat lain di China, termasuk yang pertama di Beijing, sehingga jumlah korban mencapai 106 sejauh ini, menurut People's Daily. Surat kabar pemerintah menyebut jumlah total kasus yang dikonfirmasi di China 4.193, meskipun beberapa ahli menduga jumlah yang jauh lebih tinggi.
Pada hari Senin (27/1/2020), Presiden AS Donald Trump menawarkan kepada China bantuan apa pun yang diperlukan, sementara Departemen Luar Negeri mengatakan warga Amerika harus "mempertimbangkan kembali" mengunjungi seluruh China karena virus itu.
Kanada, yang memiliki dua kasus konfirmasi dan sedang menyelidiki 19 lebih banyak kasus potensial, memperingatkan warganya untuk menghindari perjalanan ke Provinsi Hubei China, di jantung wabah.
Sementara, Pihak berwenang di Provinsi Hubei semakin sering mengecam masyarakat karena tanggapan awal mereka terhadap virus tersebut. Perdana Menteri China Li Keqiang mengunjungi Kota Wuhan, pusat wabah, untuk mendorong pekerja medis dan menjanjikan bala bantuan.
Baca Juga
Li mengunjungi Wuhan dengan pakaian pelindung dan masker biru, dia memuji petugas medis, dan mengatakan 2.500 lebih banyak pekerja akan bergabung dalam dua hari ke depan untuk mengatasi dampak virus corona.