Bisnis.com, JAKARTA – Wabah virus corona (coronavirus) jenis baru di China turut mengancam prospek operator-operator kasino di Makau.
Kantor pariwisata setempat melaporkan bahwa jumlah pengunjung dari China daratan ke pusat perjudian terbesar Asia tersebut anjlok 80% pada Minggu (26/1/2020), hari ketiga libur Tahun Baru Imlek, dibandingkan dengan periode yang sama selama liburan Tahun Baru Imlek pada 2019.
Data yang sama menunjukkan jumlah kedatangan turis merosot 66% selama tiga hari pertama libur Imlek, seperti dilansir Bloomberg (Senin, 27/1/2020).
Kondisi tersebut jelas menjadi pukulan besar bagi perekonomian yang bergantung pada industri perjudian. Makau diketahui menjadi satu-satunya wilayah China di mana perjudian dilegalkan.
Kecil kemungkinan prospeknya akan membaik karena China membatasi perjalanan bagi warganya, termasuk larangan tur ke luar negeri, di tengah meningkatnya angka kematian dan yang terinfeksi akibat virus corona baru ini.
Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasikan lebih dari 2.700 orang yang terinfeksi dan sedikitnya 80 korban jiwa di China daratan.
Baca Juga
Sejauh ini, terdapat enam kasus penularan di Makau. Otoritas Makau sendiri telah memperpanjang masa liburan sekolah sampai 10 Februari guna membantu menghentikan penularan penyakit virus tersebut.
Mengutip pernyataan pemimpin Makau Ho Iat Seng pada Kamis (23/1/2020), Radio Television Hong Kong melaporkan bahwa tidak tertutup kemungkinan untuk menutup semua kasino di kota itu karena wabah virus Corona ini.
Menyusul pernyataannya itu, saham Wynn Resorts Ltd. jatuh 11% dalam perdagangan di Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Adapun saham Wynn Macau Ltd. merosot 13% di Hong Kong dan saham Sands China Ltd. turun lebih dari 8%.