Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf: Kerukunan Umat Beragama Kunci Kerukunan Nasional

Untuk mencegah radikalisasi, pemerintah perlu mencegah cara berpikir intoleran sehingga tidak berkembang. Harus ada penanggulangan dari hulu ke hilir, melalui lembaga pendidikan dari PAUD sampai ke pendidikan tinggi.
KH Ma'ruf Amin /Antara-Wahyu Putro
KH Ma'ruf Amin /Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com JAKARTA - Wapres Ma’ruf Amin menyatakan cara untuk mencegah radikalisasi beragam dengan membangun kerukunan umat , salah satunya dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Dia mengatakan tantangan bangsa Indonesia harus menghadapi kelompok intoleran. Pikiran radikalisme bisa jadi berujung kepada terorisme. Untuk itu, pemerintah memandang perlu secara serius melakukan upaya penangkalan radikalisme. Hal itu dikungkapkan saat bertemu dengan FKUB DIY di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat malam (24/1).

"Kalau kerukunan umat beragama terganggu maka kerukunan nasional akan terganggu. Karena itu kerukunan umat beragama adalah kunci," katanya seperti dikutip dari siaran pers.

Sesungguhnya ketidak damaian itu, kata Wapres, karena tidak ada dialog atau sesudah dialog tidak terdapat kesepakatan. 

"Forum Ini justru memberikan stimulan agar kita terus menjaga kerukunan. Maka itu, kita membangun FKUB provinsi maupun kab/kota," paparnya.

Terkait adanya kelompok-kelompok intoleran,menurut Wapres, bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi muncul juga di banyak negara.

"Saya ditugaskan Bapak Presiden untuk menggalang upaya penangkalan ini. Karena itu saya mengoordinasikan seluruh K/L secara bersama-sama menangkal ini," bebernya.

Menurutnya, ada dua yang harus dilakukan dalam upaya kontra radikalisasi dan deradikalisasi. “Kontra radikalisasi artinya ketika kelompok tertentu upaya melakukan radikalisasi maka kita perlu menangkal jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh cara berpikir radikal," urainya.

Untuk menangkal ini, menurut Wapres, pemerintah perlu mencegah cara berpikir intoleran sehingga tidak  berkembang. Untuk itu harus ditanggulangi dari hulu ke hilir, melalui lembaga pendidikan dari PAUD sampai ke pendidikan tinggi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper